ARTICLE AD BOX

KEBAKARAN rimba dan lahan (Karhutla) kembali melanda area hutan lindung Bukit Suligi di Desa Pendalian, Kecamatan Pendalian IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Kebakaran meluas hingga 10 hektare (Ha) diduga akibat tindakan perambahan nan marak di letak tersebut untuk pembukaan kebun kelapa sawit.
Komandan Manggala Agni Daops Pekanbaru Chaerul Parsaulian Ginting, kepada Media Indonesia, mengatakan karhutla diketahui terjadi sejak Rabu (16/7), dan terus meluas hingga saat ini telah mencapai sekitar 10 Haktare (Ha).
"Karhutla dari Rabu sore sebenarnya. Kami Groundcheck ke letak lantaran terpantau di Sipongi," kata Chaerul, Jumat (18/7).
Ia menjelaskan, letak karhutla merupakan tanah mineral dengan kondisi nan ekstrem.
"Lokasi perbukitan, ada letak di puncak bukit satu lagi berdampingan ga ada akses jalan. Kondisi lapangan tanah mineral di rimba lindung Bukit Suligi," terang Chaerul.
Ia mengungkapkan, dengan kondisi nan ekstrem dan cukup susah itu sehingga aktivitas pemadaman melalui jalur darat tidak dapat dilakukan.
"Jadi pemadaman tak memungkinkan lantaran tak ada air di atas. Pemadaman manual juga tak ada akses ke bukit sebelahnya. Sudah sampaikan ke pimpinan, jika memungkinkan untuk water bombing dengan helikopter," paparnya.
Ia juga menegaskan, letak rimba lindung Bukit Suligi menjadi sasaran tindakan perambahan oleh orang tak bertanggung jawab. Pembakaran diduga dilakukan untuk pembukaan areal kebun kelapa sawit.
"Banyak perambahan. Sudah disampaikan untuk tindak lanjut hukum," pungkasnya.(H-4)