yankees Hapus Lagu Ikonik Sinatra Usai Kekalahan Di Yankee Stadium

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
 Yankees Hapus Lagu Ikonik Sinatra Usai Kekalahan di Yankee Stadium New York Yankees resmi tidak lagi memutar lagu "(Theme From) New York, New York)" milik Frank Sinatra setelah kekalahan di Yankee Stadium, menggantinya dengan lagu-lagu lain.(britannica)

PARA fans Yankee tidak bakal lagi mendengar lagu ikonik mereka New York, New York milik Frank sinarta di akhir pertandingan, jika tim mengalami kekalahan di Yankee Stadium. 

Mereka bakal "menggilir beberapa lagu berbeda" setelah Yankees kalah, menurut laporan The Athletic. "Tidak satu pun dari lagu tersebut adalah ‘New York, New York’," tambah publikasi tersebut.

Pada Minggu, setelah Yankees kalah dari Detroit Tigers dalam pertandingan latihan musim semi di George M. Steinbrenner Field, Tampa, lagu Sinatra "That's Life" dimainkan setelah inning terakhir.

Tradisi pemutaran lagu ini dimulai sejak 1980 ketika pemilik Yankees saat itu, George M. Steinbrenner, mendengar lagu Sinatra di sebuah klub malam. Ia kemudian mendapatkan kaset lagu "New York, New York", memutarnya di speaker Yankee Stadium, menyukainya, dan langsung menghubungi tim Sinatra.

"Sinatra membalas dengan mengatakan dia sangat senang jika lagunya dimainkan di stadion," ujar John Fugazy, kepala pemasaran Yankees saat itu, kepada The New York Times tahun 1980. "Setelah satu pertandingan, saya memandang orang-orang berdiri di lorong-lorong, mendengarkan alias menyanyikan lagu itu, apalagi setelah tim kalah."

Menurut MLB, Yankees sempat bereksperimen dengan memutar jenis lagu "New York, New York" nan dibawakan Liza Minnelli setiap kali tim kalah. Mereka juga pernah mencoba jenis duet antara Sinatra dan Tony Bennett di tahun 90-an, tetapi tidak ada nan bisa mengalahkan bunyi unik Sinatra setelah pertandingan baseball.

Setelah mendengar perubahan ini, para fans pun ramai-ramai mengungkapkan pendapat mereka di media sosial.

"Akhirnya! Sudah lama semestinya diubah, dan ini solusi nan bagus agar Sinatra tetap diputar," tulis seorang penggemar.

"Saya sebenarnya suka perubahan ini. Selalu terasa asing melangkah keluar dari stadion setelah kalah dan mendengar 'New York, New York.' 'That’s Life' adalah pilihan nan sempurna," ujar nan lain.

"Memutar 'My Way' setelah kalah pasti bakal sangat lucu," banyolan seorang pengguna, merujuk pada lagu Sinatra lainnya.

Seseorang juga menyebut mendengar "New York, New York" setelah Yankees kalah di World Series 2024 melawan Los Angeles Dodgers terasa sangat memalukan.

"Lirik 'And if I can make it there, I'm gonna make it anywhere / It's up to you, New York, New York' terasa tidak cocok setelah kekalahan," tulis fans lainnya.

Perubahan dalam organisasi Yankees ini terjadi hanya beberapa hari setelah mereka juga merevisi patokan lama tentang facial hair (jenggot dan kumis) nan telah diterapkan sejak 1973.

Managing mitra utama Yankees, Hal Steinbrenner, mengungkapkan dalam pernyataan resminya bahwa dia telah berbincang dengan banyak mantan dan pemain Yankees saat ini — dari beragam era — untuk meminta pandangan mereka tentang kebijakan grooming dan facial hair nan telah lama berlaku.

"Saya menghargai masukan mereka nan jujur dan beragam," ujar Steinbrenner, seraya menambahkan obrolan ini merupakan bagian dari perbincangan internal nan telah berjalan selama beberapa tahun.

"Pada akhirnya, keputusan akhir ada di tangan saya, dan setelah mempertimbangkan dengan matang, kami bakal mengubah kebijakan ini dengan mengizinkan para pemain dan staf berseragam untuk mempunyai jenggot nan terawat rapi ke depannya. Ini adalah waktu nan tepat untuk melangkah maju dari kebijakan lama kami," tutup pernyataan tersebut. (People/Z-2)

Selengkapnya