AS Melindungi Israel dengan Teknologi Jet dan Kapal Terbaru
Militer Amerika Serikat (AS) akan menambahkan jet tempur dan kapal perang Angkatan Laut ke wilayah Timur Tengah. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan pertahanan AS menghadapi ancaman dari Iran serta kelompok sekutunya, Hamas dan Hizbullah.
AS siap menghadapi Iran sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada Rabu (31/7). Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, telah menyetujui pengiriman kapal penjelajah dan kapal perusak tambahan ke Timur Tengah dan Eropa yang dapat menembak jatuh rudal balistik. Selain itu, AS juga mengirim satu skuadron jet tempur tambahan ke wilayah tersebut.
Pentagon menyatakan bahwa penyesuaian postur militer AS bertujuan untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS, memberikan dukungan lebih lanjut bagi pertahanan Israel, dan memastikan kesiapan AS dalam menghadapi berbagai kemungkinan. Pentagon juga akan meningkatkan kesiapan untuk menyebarkan pertahanan rudal balistik berbasis darat.
Sebelumnya, ada spekulasi bahwa kelompok penyerang kapal induk USS Theodore Roosevelt tidak akan diganti setelah penempatannya selesai, namun Austin memutuskan untuk merotasi kelompok penyerang kapal induk USS Abraham Lincoln untuk menggantikannya. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari langkah-langkah peningkatan kesiapan militer AS di wilayah tersebut.
Militer AS juga mengintensifkan pengerahan pasukan sebelum 13 April, ketika Iran melancarkan serangan ke wilayah Israel dengan pesawat nirawak dan rudal. Ancaman dari Hizbullah di Libanon juga menjadi tantangan unik bagi upaya AS dalam mencegat pesawat nirawak dan rudal, mengingat persenjataan kelompok tersebut yang sangat banyak dan kedekatannya dengan Israel.
Presiden AS Joe Biden, dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, membahas penempatan militer defensif AS yang baru untuk mendukung Israel melawan ancaman seperti rudal dan drone. Iran dan Hamas sama-sama menuduh Israel atas pembunuhan Ismail Haniyeh dan berjanji akan membalas dendam terhadap musuh mereka.
Kematian Haniyeh merupakan salah satu dari serangkaian pembunuhan tokoh senior Hamas selama perang di Gaza antara Hamas dan Israel. Kekhawatiran pun mulai muncul bahwa konflik tersebut dapat menyebar ke seluruh Timur Tengah.
Juru bicara Pentagon, Sabrina Singh, menyatakan bahwa AS tidak percaya eskalasi konflik tidak dapat dihindari. Pentagon berharap agar tercapai kesepakatan gencatan senjata untuk menghindari peningkatan ketegangan di wilayah tersebut.