Tol Ini Resmi Beroperasi Dan Masih Gratis, Klaten-prambanan Sejengkal

Sedang Trending 9 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) selaku pengelola Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo (Jogja-Solo) resmi mengoperasikan Segmen Klaten-Prambanan sepanjang 7,85 Km hari ini. Pengoperasian perdana hari ini tetap tanpa tarif namalain gratis.

Direktur Utama PT JMJ Rudy Hardiansyah menjelaskan, dengan selesainya Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan ini, bakal semakin mempercepat perjalanan masyarakat dari dan menuju wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

"Nantinya, ujung dari jalan utama Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan ini bakal terhubung langsung dengan jalan utama Solo-Yogyakarta. Pengguna jalan nan bakal keluar di Prambanan bakal melakukan transaksi di Gerbang Tol Prambanan nan bakal dioperasikan oleh PT JMJ," ungkap Rudy dalam keterangannya, Selasa (2/7/2025).

Rudy menambahkan, bangunan untuk Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan telah rampung 100% sejak akhir 2024 lampau dan uji laik kegunaan telah dilakukan pada Febuari 2025 serta telah mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada 17 Juni 2025 Nomor 30/STF/M/2025 dan Surat Keputusan (SK) Pengoperasian Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo Segmen Klaten-Prambanan Nomor 648/KPTS/M/2025 pada 30 Juni 2025.

"Seperti jalan tol lainnya nan telah beraksi di Indonesia, Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan telah memenuhi persyaratan laik kegunaan secara teknis, administratif dan sistem operasi tol, sehingga siap dioperasikan tanpa tarif pada tanggal 2 Juli 2025 pukul 06.00 WIB. Tahap Uji Laik Fungsi dan Uji Laik Operasi tersebut dilaksanakan oleh lembaga nan berkuasa nan selanjutnya bakal ditetapkan tarif tol melalui Keputusan Menteri PU sesuai dengan peraturan nan berlaku," bebernya.

PT JMJ selaku pengelola Jalan Tol Jogja-Solo memastikan prasarana Segmen Klaten-Prambanan kondusif dilalui oleh pengguna jalan. Setiap jalan tol nan beraksi telah melalui rangkaian penilaian terakhir sebelum dapat dioperasikan, ialah sudah dilakukannya uji laik kegunaan dan laik operasi oleh Kementerian PU, Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri serta Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).

Untuk menjaga keselamatan pengguna jalan dan kualitas jalan tol, PT JMJ secara rutin melakukan inspeksi berkala, perawatan maupun perbaikan. Badan Pengatur Jalan Tol selaku regulator dan Kementerian PU (Bina Marga) secara berkala juga melakukan pemeriksaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) nan mencakup kondisi jalan tol, kecepatan antar rata-rata, aksesibilitas, mobilitas, keselamatan hingga unit pertolongan/penyelamatan dan bantuan. Hal ini wajib dilakukan oleh seluruh Badan Usaha Jalan Tol, termasuk PT JMJ dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan.

Rudy mengingatkan kembali kepada pengguna jalan untuk menyiapkan kartu duit elektronik (e-toll) ketika melewati Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan walaupun jalan tol ini belum memberlakukan tarif.

"Saat ini Segmen Klaten-Prambanan terintegrasi dengan jalan tol Trans Jawa dengan sistem transaksi tertutup, pengguna jalan bakal melakukan tapping kartu e-toll asal gerbang tol dalam melakukan pembayarannya. Begitu juga untuk masyarakat sekitar nan masuk dari Gerbang Tol (GT) Klaten dan GT Prambanan untuk perjalanan keluar dan masuk dari kedua gerbang tol tersebut diwajibkan untuk tapping kartu e-toll untuk melakukan transaksi asal gerbang. Hal ini krusial untuk memastikan kelancaran perjalanan terutama bagi pengguna jalan tol nan melanjutkan perjalanan ke Ruas Tol Trans Jawa, baik nan menuju arah Semarang maupun arah Surabaya," tutup Rudy.

Sebagai simulasi, andaikan pengguna jalan dari arah Trans Jawa menuju GT Prambanan hanya bakal dikenakan tarif dari GT Banyudono sampai dengan GT Klaten, sedangkan andaikan pengguna jalan masuk melalui GT Polanharjo menuju GT Prambanan, pengguna jalan hanya bakal dikenakan tarif dari GT Polanharjo sampai dengan GT Klaten.

Jalan Tol Jogja-Solo mempunyai total panjang 96,57 km dengan masa konsesi selama 40 tahun. Jalan tol ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendukung program pemerintah dalam pemerataan prasarana di Indonesia. Proyek ini juga dibangun untuk meningkatkan kelancaran pengedaran peralatan dan jasa (logistik), pengembangan industri dan pariwisata serta meningkatkan konektivitas di Pulau Jawa. Saat ini untuk Segmen Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 km sudah diresmikan dan beraksi seperti jalan tol pada umumnya.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh! Investasi Proyek Jalan Tol Disebut Tak Menarik Lagi, Ada Apa?

Selengkapnya