Terungkap Wa Terakhir Ibu-anak Di Jakbar Ternyata Siasat Si Jamet

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Korban pembunuhan di Tambora, Jakarta Barat, ibu berjulukan Tjong Sioe Lan namalain Enci (59) dan putrinya, Eka Selawati (35) sempat dilaporkan lenyap oleh anak kedua Enci nan berjulukan Ronny. Kepada polisi, Ronny mengungkap dirinya berkomunikasi terakhir dengan ibunya, pada 1 Maret 2025 sebelum akhirnya jasad ibu dan kakaknya itu ditemukan setelah 5 hari kemudian.

Komunikasi terakhir Ronny dengan ibunya itu terjadi pada 1 Maret 2025 sekitar pukul 20.00 WIB. nan mana, dalam pesan WA itu, Enci mengatakan kepada Ronny bahwa dirinya bakal menginap di Teluk Gong.

Tapi, belakangan terungkap, bahwa WA nan diterima Ronny ini adalah pesan palsu. Rupanya, WA itu hanya akal-akalan tersangka Febri Arifin namalain Jamet (31) untuk mengelabui Ronny.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, si Jamet ini juga mematikan listrik rumah korban setelah jasad keduanya dipindahkan ke dalam penampungan air. Setelah itu, Jamet mengambil ponsel milik Enci dan mengirim pesan kepada Ronny seolah-olah itu dari Enci.

"Pelaku sempat menggunakan handphone milik korban pertama, menghubungi pelapor atas nama Ronny bahwa di rumah menyampaikan bahwa di rumah sedang ada tukang listrik, lantaran di rumah sedang ada gangguan listrik, lampunya mati. Jadi kondisi rumah lampunya dimatikan," jelas Twedi, kepada wartawan, Jumat (14/3/2025).

Siasat Jamet Ngaku Dukun

Kombes Twedi mengungkapkan bahwa korban Enci dan Jamet ini bertetangga. Enci mempercayai jika pelaku mempunyai keahlian lebih untuk menyembuhkan penyakit. Tersangka Jamet lantas memanfaatkan kepercayaan korban itu untuk mengelabuinya.

Dengan tipu dayanya, Jamet mengaku kepada korban bahwa dia mempunyai kawan seorang dukun 'pinter' nan bisa menggandakan duit dan juga mencarikan jodoh untuk putri korban, Eka.

"Kemudian juga mengaku mempunyai kawan berjulukan Krismartoyo sebagai dukun pengganda uang, juga mengaku kenal seseorang dukun pencari jodoh berjulukan Kakang," ujarnya.

Padahal, nama Kakang dan Krismartoyo ini adalah tokoh fiktif nan sengaja diciptakan oleh si Jamet untuk memperdaya korban.

"Yang tidak lain (nama namalain itu) adalah tadi nan sudah disebutkan sebagai nama alias. Jadi, itu hanya mengaku-ngaku mempunyai kawan saja," kata dia.


Modus Penggandaan Uang

Korban terpedaya ucapan pelaku nan mengaku bisa membantunya menggandakan uang. Hingga kemudian korban memintanya untuk menggandakan uang.

"Di awal bulan Februari, korban pertama (Enci) menunjukkan sejumlah duit kepada tersangka nan rencananya diminta untuk digandakan," katanya.

Mendapatkan kesempatan itu, Jamet kembali memperdaya korban. Dia menggunakan nomor handphone lain nan mengaku seolah-olah adalah Krismartoyo dukun pengganda uang.

"Dan juga menggunakan nomor lain sebagai Kakang, ini sebagai dukun pencari jodoh nan digunakan untuk mencarikan jodoh kakak pelapor alias korban kedua (Eka)," lanjutnya.

(mea/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Selengkapnya