Tekad Besar Yohanes Yapagaimu Dipanggil Tc Timnas Indonesia U-17: Sepatu Usang Tak Jadi Halangan

Bola.com, Jakarta Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, memanggil 34 pemain untuk pemusatan latihan alias training center (TC) di Bali pada 7 Juli-10 Agustus 2025. Agenda ini sebagai persiapan menuju Piala Dunia U-17 2025.

Menariknya, satu di antara nama nan terpilih TC adalah pemain muda dari Safin Pati Sport School, Yohanes Yapagaimu. Yapa, sapaannya berposisi striker dan berasal dari Merauke, Papua.

Bola.com berkesempatan mewawancari Yapa di sela aktivitas latihan di akademi sepak bola Safin Pati nan berada di Desa Mojoagung, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Kamis (3/7/2025).

Penyerang berumur 16 tahun itu bangga mendapat kesempatan TC kali pertama berbareng skuad Garuda Muda. Yapa berjanji memberikan nan terbaik agar terpilih masuk skuad final untuk berkompetensi di Piala Dunia U-17 2025.

"Bersyukur kepada Tuhan saya gabung TC di Bali. Macam rasa bangga ketika nama saya terpilih dan senang. Tapi tetap rendah hati enggak terlalu puas dulu lantaran tetap panjang pekerjaan saya. Jadi saya bakal berupaya agar masuk skuad final," ujar Yapa.

Yapa mendapat petuah berbobot dari Nova Arianto saat melakoni seleksi di Yogyakarta pada akhir bulan lalu. Pemain kelahiran Merauke, 13 Juni 2009 itu juga menyebut Nova merupakan sosok pembimbing nan sangat disiplin.

"Keras orangnya, beliau mau permainannya agresif, terlalu banyak dribbling dan ada satu perihal nan coach Nova bilang jika saya lenyap back pass kudu muncul lagi ke dalam biar bisa cetak gol. Beliau sangat disiplin," katanya.

"Saya berangkat ke Bali 5 Juli kelak dan saat ini persiapannya lebih tajam lagi jadi striker biar bisa cetak gol banyak di TC tim nasional. Harus punya daya juang keras juga," ucap Yapa.

Skuad Garuda bakal berkancah di Piala Dunia U-17 2025 Qatar pada 3-27 November 2025. Dari 34 pemain nan dibawa ke Bali, sembilan di antaranya adalah pesepak bola keturunan nan bermain di luar negeri.

Bersaing dengan para pemain diaspora dan juga sejumlah wajah lama penunggu Timnas Indonesia U-17 tak membikin Yapa gentar. Sebaliknya, perihal tersebut justru menjadi motivasi tersendiri bagi striker berpostur 179 cm itu.

"Karena ini adalah pengalaman pertama saya TC di tim nasional jadi itu menambah motivasi diri, walaupun ada pemain dari luar saya kudu berupaya lantaran saya juga mau masuk di tim itu. Jadi saya tidak bercanda-canda dan serius saat pemusatan latihan," tegasnya.

Tim Merah-Putih tergabung di Grup H berbareng Brasil U-17, Honduras U-17, dan Zambia U-17. Dua tim teratas dari Grup A-L plus delapan ranking ketiga terbaik bakal lolos ke babak 32 besar Piala Dunia U-17 2025.

Jebolan Papua Football Academy itu juga membagikan cerita dibalik proses seleksi Timnas Indonesia U-17 di Yogyakarta. Ketika itu, Yapa hanya membawa sepasang sepatu saat mengikuti seleksi Batch 2.

Kala menjalani game, satu-satunya sepatu nan dimiliki dan terbilang usang itu rupanya jebol hingga jari kakinya keluar. Yapa akhirnya dipinjami sepatu rekannya selama proses seleksi tersebut.

Maklum saja, Yapa memang berasal dari family nan sangat sederhana di Pintu Air, Merauke, Papua Selatan. Hidup dalam keterbatasan, tidak membuatnya patah semangat dalam mengejar cita-cita menjadi pesepak bola dahsyat di masa mendatang.

"Coach Nova tahu dan bilang diganti saja sepatunya, lampau kawan meminjamkan saya sepatu. Ya, di seleksi kemarin saya bawa sepatu rusak, depannya itu copot jadi jika lari kakinya keluar. Tapi untuk besok ke Bali sudah ada nan baru," beber peraih danasiwa di Safin Pati Sport School itu.