Sri Mulyani Ingatkan Danantara: Jangan Bikin Efek Crowding Out

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, leopardtricks.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan peran krusial BPI Danantara sebagai mesin pendongkrak investasi di Tanah Air. Kendati bergerak sebagai mesin investasi, Sri Mulyani mengingatkan bahayanya pengaruh kekuasaan Danantara.

Dia mengatakan kehadiran Danantara bakal sangat menentukan apakah investasi Indonesia bisa meningkat alias tidak. Hal ini dikatakan Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, kemarin malam, Rabu (4/7/2025).

Sri Mulyani menilai jika investasi Danantara lebih dominan dari pemerintah, maka bakal menciptakan pengaruh crowding out. Adapun, crowding out adalah situasi ketika shopping pemerintah meningkat dan menggerus pengeluaran alias investasi dari sektor swasta.

"Danantara itu state own (lembaga negara). Kalau dominan tanpa bisa meng-attract, maka nan terjadi crowding out," tegas Sri Mulyani.

Namun, di sisi lain, jika Danantara bisa turut mengerakkan investasi swasta, lembaga ini bisa ikut mendorong pertumbuhan. Untuk mengantisipasi pengaruh crowding out, Sri Mulyani mengatakan Kemenkeu telah berupaya melakukan komunikasi dengan Danantara.

"Jadi ini adalah sesuatu nan perlu untuk terus disampaikan. Kami telah berkomunikasi terus dengan tim Danantara," terang mantan petinggi World Bank itu.

Dalam kesempatan ini, Sri Mulyani mengungkapkan Kemenkeu sudah mendapatkan sumber penerimaan baru pengganti dividen BUMN nan sekarang telah masuk ke Danantara.

Dia mengatakan sumber penerimaan baru untuk pos penerimaan negara bukan pajak (PNBP itu bakal mereduksi potensi hilangnya pendapatan negara nan berasal dari dividen BUMN senilai Rp 80 triliun.

Menurutnya, sumber penerimaan baru itu bakal mengurangi potensi kehilangan Rp 80 triliun setara dengan setengahnya, ialah mencapai kisaran Rp 40 triliun.

"Dengan beberapa measure kita bakal kurangi, mitigasi, sehingga perbedaannya hanya sekitar Rp 40 triliun, artinya PNBP mencari tambahan penerimaan baru sebesar Rp 40 triliun," kata Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Dengan adanya tambahan penerimaan baru itu, dia meyakini nilai penerimaan dari pos PNBP bisa mencapai Rp 477,2 triliun hingga akhir tahun, alias tekanannya hanya sekitar Rp 36,4 triliun dari sasaran nan semestinya senilai Rp 513,6 triliun.

"Jadi untuk PNBP dari sasaran Rp 513,6 triliun mungkin hanya tercapai Rp 477,2 triliun, ini lantaran Rp 80 triliun dividen APBN di awal diserahkan ke Danantara," ungkap Sri Mulyani.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Sri Mulyani & DPD Rapat Tertutup, Bahas Efisiensi Anggaran & Danantara

Selengkapnya