Soal Bangun Kapal, Kemenhub: Biaya Mahal Dan Kepastian Hukum Tidak Jelas

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, leopardtricks.com - Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Capt. Antoni Arif Priadi mengatakan masalah kepastian norma dan tingginya biaya menjadi argumen pengusaha Indonesia lebih memilih membangun kapal di luar negeri. Selain itu, menurutnya ekosistem maritim di tanah air tetap belum terbentuk dengan baik, sehingga industri pun menjadi kurang efisien.

"Pengusaha kita lebih senang membangun kapal di luar negeri, dibandingkan di dalam negeri. Faktanya kepastian tidak jelas, dan biaya mahal," kata Antoni dalam Indonesia Maritim Talks 2025, Selasa (25/2/2025).

Untuk membangun sektor maritim, dibutuhkan support izin nan jelas, kepastian hukum, hingga kemudahan usaha. Dengan begitu, industri galangan kapal bisa lebih efisien saat membangun kapal di dalam negeri. Harapannya sektor maritim bisa mendukung pemerintahan menjelang Indonesia emas 2045.

Antoni menambahkan saat ini pelaku upaya memilih untuk membeli kapal di luar negeri lantaran kurangnya kepastian norma dan berusaha. Akibatnya, industri galangan kapal tanah air pun meredup, dia mencontohkan, ada 8 upaya galangan kapal di Batam nan gulung tikar lantaran tidak bisa bersaing.

"Hari ini kita diskusikan maritim kluster kita tumbuh jika kita unggul, bebas biaya masuk. Klusternya kita pegang semua jangan hanya plat baja, tapi navigasi tetap kena bea masuk. Jaket juga. Sekoci juga impor., baru 1-2 nan bisa diproduksi dalam negeri," kata dia.


(rah/rah)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Cegah Tarif Ojol Naik, Potongan Aplikasi Maxim Maksimal 15%

Next Article Trenggono Minta Tambah Anggaran Rp7,65 T, Untuk IUU Fishing Segini

Selengkapnya