ARTICLE AD BOX
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/4608871/original/013095100_1697127268-20231012IQ_Timnas_Indonesia_Vs_Brunei_Darussalam_12.JPG)
Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia bersiap melakoni laga berat lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 area Asia pada 5 Juni. Aksi Sandy Walsh kembali dinanti.
Berat, lantaran duel kelak merupakan laga hidup meninggal bagi Indonesia demi menjaga asa ke Piala Dunia 2026. Lawannya tak enteng, ialah Timnas China nan juga butuh suntikan nomor guna memperpanjang nafas ke pentas terakbar empat tahunan besutan FIFA.
Indonesia dan China bakal berkompetisi habis-habisan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, dimana Skuad Garuda gantian bertindak sebagai tuan rumah.
Tahun lalu, saat duel berjalan di Negeri Tirai Bambu, China menang tipis 2-1. Tapi kali ini Indonesia lebih dijagokan lantaran di laga terakhir melawan Bahrain menang 1-0.
Tambahan tiga nomor membikin Skuad Garuda naik ke posisi keempat klasemen Grup C dengan tabungan sembilan poin setelah sebelumnya sempat terpuruk sebagai ahli kunci usai dipermak Australia 5-1.
Sedangkan China mengalami dua kekalahan beruntun dari Australia dan Arab Saudi nan membikin tim didikan Branko Ivanković terjun bebas ke dasar klasemen bermodalkan enam poin.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sandy Walsh Masih Jadi Andalan
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/5169975/original/006181800_1742560900-20250321AA_Kedatangan_Timnas_Indonesia_di_Hotel__26_of_27_.jpg)
Sandy Walsh sendiri sampai saat ini tetap jadi andalan. Pergantian pembimbing dari Shin Tae-yong kepada Patrick Kluivert tak membikin bek 30 tahun kepunyaan Yokohama F. Marinos, Jepang, kehilangan posisi.
Jelang matchday 9 versus China, besar kemungkinan pemain nan cukup lama berkarier di Liga Belgia berbareng Genk dan Mechelen tetap bakal dimainkan.
Sejak resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 17 November 2022, pemain naturalisasi kelahiran Brussels, Belgia, 14 Maret 1995 rupanya sudah mengantongi 19 caps bareng Timnas Indonesia.
Panggilan Baru
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5140199/original/028985600_1740154888-s_walsh.jpg)
Sandy Walsh bangga bisa memperkuat timnas tanah leluhur. Ia apalagi dapat panggilan baru: Cak Sandy.
Darah Jawa Timur memang mengalir di tubuhnya via neneknya nan berasal dari Kota Pahlawan Surabaya.
"Jadi saya menunjukkan akar saya, dari Surabaya. Saya mau lebih menjadi Jawa dan nama panggilan Cak Sandy muncul itu sudah mengambil alih sedikit," akunya bangga lewat kanal YouTube Marc Klok belum lama ini.
Siapa nan memberikannya? "Tim dari Mills bilang kepadaku untuk menggunakannya," katanya sembari memamerkan kaus berkerah nan dia kenakan.
Mimpi nan Jadi Kenyataan
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/4855374/original/031824200_1717668963-20240606AA_Indonesia_Vs_Irak-02.JPG)
Menurut Sandy Walsh, memihak Merah Putih merupakan mimpi nan menjadi kenyataan. Ia pun berkeinginan terus memahat sejarah dengan membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026.
"Ini seperti mimpi dan itu luar biasa. Sebagai pemain timnas untuk bisa mencetak gol, membikin sejarah. Itu sebuah perjalanan," katanya.
Meski terbilang anyar sebagai penggawa Skuad Garuda, namun Sandy Walsh sudah merasakan sebuah perjalanan nan mendebarkan sekaligus membanggakan.
"Perjalanan gila lantaran naik turunnya. Tapi bermain untuk Indonesia tetap merupakan emosi nan luar biasa. Itu adalah kohormatan besar dan meneriman 19 caps itu suatu kehormatan besar," ujarnya.
"Saya berambisi lebih banyak lagi bakal menjadi realita lantaran itu perihal nan berbeda," tuntasnya mengenai mimpi besarnya di Piala Dunia dua tahun mendatang.