ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Tim negosiasi nan terdiri dari sejumlah menteri RI sedang melakukan perjalanan ke AS untuk membahas tarif impor 32% nan dikenakan oleh Presiden AS, Donald Trump.
Menteri nan menjadi delegasi tim negosiasi terdiri dari enam orang, ialah Menteri Luar Negeri Sugiono nan telah terbang ke AS sejak kemarin, Airlangga Hartarto nan dijadwalkan terbang hari ini lampau disusul oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Wakil Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, serta Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir.
Melalui keterangan resminya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan tim negosiasi telah melakukan beragam pertemuan strategis dengan sejumlah otoritas utama Pemerintah Amerika Serikat, termasuk United States Trade Representative (USTR) dan Secretary of Commerce.
Serta dijadwalkan berjumpa dengan Secretary of Treasury untuk membahas penyesuaian tarif perdagangan nan berakibat pada produk ekspor Indonesia. Serangkaian pertemuan strategis tersebut bermaksud untuk mempererat kemitraan ekonomi nan saling menguntungkan antara Indonesia dan Amerika Serikat.
" Alhamdulillah respons dari pejabat nan dikirim itu relatif cepat. Dari hasil pembicaraan, Indonesia ini merupakan salah satu negara nan diterima lebih awal. Pembahasan ini guna mendiskusikan opsi-opsi nan ada mengenai kerja sama bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat nan kita berambisi situasi daripada perdagangan nan kita kembangkan berkarakter setara dan berimbang," ujar Airlangga dikutip Jumat (18/4/2025).
Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia telah menyampaikan sejumlah tawaran kepada Amerika Serikat antara lain dengan meningkatkan pembelian energi, produk Pertanian, dan Engineering, Procurement, Construction (EPC), memberikan insentif dan akomodasi bagi perusahaan Amerika Serikat dan Indonesia.
Serta membuka dan mengoptimalkan kerja sama critical mineral, memperlancar prosedur dan proses impor untuk produk Amerika Serikat, dan mendorong investasi strategis dengan skema business to business.
Indonesia juga menyampaikan pentingnya memperkuat kerja sama pendidikan, sains, ekonomi digital, dan financial services, penetapan tarif nan lebih rendah dari negara pesaing untuk produk ekspor utama nan tidak bakal bersaing dengan industri dalam negeri di Amerika Serikat seperti Garmen, Alas Kaki, Tekstil, Furnitur, dan Udang.
Serta juga menyampaikan pentingnya memastikan ketahanan rantai pasok dari produk strategis dalam menjaga economic security.
"Target negosiasi nan sedang melangkah ini nan krusial Indonesia mendapatkan tarif nan lebih rendah dan tarif nan diberlakukan untuk Indonesia ini seimbang dengan negara-negara lain. Untuk sasaran lainnya tentu kita lihat sesuai dengan pembahasan daripada tim negosiasi nan mungkin bakal berjalan satu, dua, alias tiga putaran," ujar Menko Airlangga.
Proses perundingan bakal dilanjutkan dalam satu hingga tiga putaran dengan format dan prinsip perjanjian nan telah disepakati oleh Indonesia dan Amerika Serikat.
Indonesia dan Amerika Serikat sepakat menyelesaikan perundingan tersebut dalam 60 hari. Pemerintah Indonesia berambisi dalam waktu 60 hari tersebut, kerangka kerja sama nan telah disepakati dapat diformalkan dalam corak perjanjian nan disetujui bersama.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Balas Trump, Kanada Hajar Bea Impor Produk AS 25%
Next Article Senjata Makan Tuan! Perang Dagang Jilid 2 Trump Makan Korban Warga AS