Ramadan, Bi Tegal Sasar Santri Kampanyekan Cinta Bangga Paham Rupiah

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX
Ramadan, BI Tegal Sasar Santri Kampanyekan Cinta Bangga Paham Rupiah Seorang penduduk menunjukkan duit rusak nan bakal ditukarkan dalam aktivitas Ekspedisi Rupiah Karimunjawa di wilayah 3T (terluar, terdepan, terpencil) Jawa Tengah di Pulau Parang, Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat (8/11/2024).(ANTARA/AJI STYAWAN)

BANYAK langkah dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Tegal, Jawa Tengah, di Bulan Suci Ramadan ini. Yakni, Mensosialisasikan Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah kepada para santri di Pondok Pesantren (Ponpes)  Mambaul Ulum, di Kelurahan Tunon, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal. 

Sosialisasi CBP rupiah dan transaksi nontunai (QRIS) digelar kepada para santri di Ponpes Mambaul Ulum pada Kamis (13/3/2025) sore, nan dilanjutkan dengan buka berbareng (bukber).

"Sosialisasi aktivitas Cinta, Bangga dan Paham Rupiah ini krusial bagi santri di Ponpes Mambaul Ulum ini, nan merupakan pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs), lantaran mereka tetap usia SMP,”  ujar Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah, nan  bersama Kepala KPwBI Tegal, Bimala, datang langsung.

Takziyyatul menuturkan ke depan bisa menjadi dasar bagi para santri tidak hanya memperlakukan duit dengan baik dan benar, tetapi juga mencintai dan bangga terhadap rupiah, dan juga bisa mengerti tentang duit Rupiah.

“Saya berambisi Bank Indonesia juga terus memberikan sosialisasi termasuk literasi finansial dengan lebih luas lagi,” ucapnya

Kepala Kantor KPwBI Tegal, Bimala, menyampaikan sengaja melaksanakan buka berbareng sekaligus Sosialisasi CBP rupiah dan transaksi nontunai (QRIS) di Ponpes mambaul Ulum berangkaian dengan tema di Bulan Suci Ramadan, bulan nan baik, niat nan baik untuk tetap mensosialisasi CBP Rupiah. 

“Dan memang Bank Indonesia bakal terus melaksanakan sosialisasi mengenai Cinta, Bangga dan Paham Rupiah kepada generasi muda. Selain itu ada juga sosialisasi pembayaran nontunai, seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS),” ujar Bimala.
  
Bimala menjelaskan pihaknya mau memberikan pengetahuan tentang CBP Rupiah dan transaksi non tunai (QRIS), lantaran para santri masuk di generasi Z nan sangat melek digital, mereka lahir terbiasa dengan bumi digital.

“Bank Indonesia perlu melakukan sosialisisati ini agar para santri tidak gaptek,” terang Bimala, seraya menambahkan jika pembayaran dengan duit tunai, mereka kudu mengenali ciri-ciri keaslian duit rupiah seperti apa, dan dengan pembayaran digital mereka bisa lebih cepat, lebih murah biayanya dan juga lebih aman.

Pengasuh Ponpes Mambaul Ulum, KH. Rohmani, menyampaikan bahwa silaturahmi dan buka berbareng sekaligus pengenalan duit Rupiah pada santri sangat diperlukan agar mereka lebih mengenal tentang duit Rupiah, termasuk diajari gimana mengenali duit asli, gimana menyimpan duit dengan baik agar tidak rusak.

“Bagus, ini sangat mengedukasi anak, agar anak-anak mempunyai pengetahuan baru tentang Rupiah, apalagi pembayaran melalui QRIS,” ujar Rokhmani.

Menurut Rohmani di dalam duit Rupiah itu juga ada gambar-gambar pahlawan nan memang perlu juga dikenalkan kepada anak-anak. “Agar mereka mengenal bahwa duit Rupiah bukan sekadar duit saja melainkan ada nilai-nilai kepahlawanan nan kudu diketahui oleh anak-anak,” pungkasnya.(H-2)

Selengkapnya