Rakyat Lagi Susah-kemiskinan Tinggi, Gaji Presiden Naik 100% Lebih

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Peru Dina Boluarte bakal menggandakan gajinya menjadi sekitar US$10.000 alias sekitar Rp162 juta per bulan. Rencana ini langsung menimbulkan kemarahan dari banyak penduduk sipil.

Melansir Reuters pada Jumat (4/7/2025), menteri ekonomi Peru mengumumkan bahwa penghasilan Boluarte telah dinaikkan menjadi 35.568 soles (US$10.067), sekitar 30 kali lebih tinggi dari bayaran minimum Peru.

Gaji presiden sebelumnya ditetapkan sebesar 15.600 soles (US$4.400 alias sekitar Rp71,4 juta). Jumlah ini diperkenalkan pada tahun 2006 saat mantan Presiden Alan Garcia menurunkannya dari 42.000 soles.

Menteri mengatakan kenaikan penghasilan telah disetujui oleh kabinet dan kudu segera berlaku. Pemerintah membenarkan kenaikan tersebut dengan mengatakan bahwa dibandingkan dengan 12 rekan sejawatnya di seluruh Amerika Latin, penghasilan sebelumnya Boluarte berada di ranking ke-11, hanya di atas presiden Bolivia.

Menurut laporan Rio Times tahun lalu, penghasilan presiden Amerika Latin berkisar antara US$3.000 dan US$22.000, dengan rata-rata sekitar US$9.600.

"Itu lelucon," kata pensiunan Rolando Fonseca di luar gerai surat kabar di ibu kota Lima. "Kemiskinan ekstrem terjadi di seluruh Peru dan presiden perlu memberi contoh."

Ekonomi Peru telah bangkit kembali selama 2 tahun terakhir, menyusul resesi nan dipicu oleh protes antipemerintah di awal masa kedudukan Boluarte. Namun, tingkat kemiskinan, nan memburuk selama pandemi Covid-19, tetap mendekati 30%.

Boluarte bakal menyelesaikan masa jabatannya pada Juli 2026, setelah pemilihan presiden nan dijadwalkan pada April mendatang.

"Dia bakal segera lengser dan tidak perlu baginya untuk meningkatkan gajinya, dia semestinya membantu rumah sakit dan anak-anak nan sakit," kata Carmen Juarez, seorang ibu rumah tangga di Lima.

Sementara itu, personil parlemen oposisi Jaime Quito mengatakan berencana untuk mempromosikan inisiatif di Kongres untuk membatalkan kenaikan gaji.

"Ini adalah hinaan bagi negara nan tengah menghadapi masalah serius seperti itu," katanya.

Boluarte berkuasa pada akhir tahun 2022 setelah pendahulunya Pedro Castillo dicopot dan ditangkap setelah berupaya membubarkan Kongres. Tingkat persetujuannya berkisar antara 2% hingga 4%, menurut jajak pendapat terbaru oleh Datum dan Ipsos Peru.

Boluarte nan berumur 63 tahun, menghadapi tuduhan korupsi, termasuk tuduhan pengayaan gelap nan melibatkan arloji Rolex. Dia juga diselidiki atas perannya dalam mengawasi reaksi polisi dan militer terhadap protes antipemerintah, nan menewaskan lebih dari 50 orang. Namun dia membantah melakukan kesalahan.

Upaya berulang kali untuk memakzulkan Boluarte telah dihalangi oleh partai politik konservatif nan mendukungnya. Peru telah mempunyai enam presiden sejak 2018, dan tiga di antaranya saat ini berada di kembali ruji-ruji besi.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Presiden Ini Potong Gajinya 50% Pangkas Anggaran, Pecat Menteri-Wamen

Selengkapnya