ARTICLE AD BOX
Foto Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
07 March 2025 06:05

Para pejabat berdiri di dekat gedung nan rusak lantaran peledak Mk82 milik angkatan udara Korea Selatan (Korsel) nan jatuh dari jet tempur KF-16 di Pocheon, Kamis (6/3/2025) kemarin. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Mengutip AFP Jumat (7/3/29025), peledak tersebut jatuh di dekat perbatasan nan dijaga ketat dengan Korea Utara (Korut). Bom jatuh secara tidak sengaja. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

"Delapan peledak serbaguna MK-82 dilepaskan secara tidak normal dari pesawat Angkatan Udara KF-16, mendarat di luar jarak tembak nan ditentukan," kata Angkatan Udara Korsel. "Kami sangat menyesalkan pelepasan peledak nan tidak disengaja, nan mengakibatkan korban sipil, dan berambisi mereka nan terluka segera pulih." (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Angkatan Udara Korsel juga menegaskan telah membentuk komite tanggap kecelakaan untuk menyelidiki kejadian itu serta mengatakan bakal mengambil semua tindakan nan diperlukan, termasuk kompensasi atas kerusakan. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korsel mengatakan bahwa peledak tersebut diduga jatuh di sebuah desa selama latihan campuran Korsel-AS. Hal ini mengakibatkan korban dan kerusakan properti, dengan banyak masyarakat mengungsi. Dalam pembaruan ada 15 orang terluka dengan dua kritis. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Kamis, Korsel sebenarnya menggelar latihan campuran dengan AS di Pocheon. Latihan ini merupakan pembukaan sebelum latihan dengan skala nan lebih besar, Freedom Shield, nan bakal dimulai akhir bulan ini. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Korsel dan Korut secara teknis tetap bertempur sejak bentrok 1950-1953 berhujung dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. AS menempatkan puluhan ribu tentara di Selatan, sebagian untuk melindungi Seoul dari Pyongyang. (REUTERS/Kim Hong-Ji)