ARTICLE AD BOX
Puluhan titik banjir di Kota Bekasi sekarang telah surut. Banyak penduduk telah kembali ke rumah untuk membersihkan lumpur. Jalan-jalan protokol seperti Jalan Ahmad Yani, Jenderal Sudirman, dan Stasiun Bekasi telah kembali dapat diakses.
Namun, akibat kerusakan prasarana tetap terlihat, seperti jembatan Kemang Pratama nan ambrol dan beberapa properti di Mal Giant nan hanyut.
BPBD Kota Bekasi mencatat sedikitnya 20 titik banjir di delapan kecamatan. Meluapnya Kali Bekasi dan tanggul jebol memperparah situasi. Beberapa titik banjir terparah terjadi di Kemang Pratama, Mega Bekasi Hypermall (Mal Giant), dan Pondok Gede Permai Jatiasih.
Pemerintah Kota Bekasi dan BPBD berkoordinasi untuk penanganan banjir, termasuk menyediakan dapur umum bagi penduduk terdampak.
Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, meninjau langsung dapur umum dan menginstruksikan camat untuk mempersiapkannya.
"Kami mengintruksikan camat untuk segera siapkan dapur umum dan menerjunkan para petugas BPBD dan petugas kesehatan. Terpantau sejak awal hari, para petugas sigap dan tanggap untuk membantu masyarakat kita, dengan segera sudah didirikan dapur umum," ujar Bobihoe.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan wilayah aliran sungai (DAS) dan prasarana untuk mencegah banjir di masa mendatang. Koordinasi nan baik antara pemerintah, warga, dan beragam pihak mengenai sangat krusial dalam menghadapi dan memulihkan akibat bencana.
Meskipun sebagian besar wilayah terdampak banjir sudah surut dan akses jalan kembali normal, perlu adanya pertimbangan menyeluruh mengenai sistem drainase dan tanggul untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Bantuan nan berkepanjangan bagi penduduk nan terdampak juga tetap dibutuhkan untuk membantu pemulihan kehidupan mereka.