Pilkada Ulang Di 24 Daerah Akibat Ketidakprofesionalan Kpu-bawaslu

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Pilkada Ulang di 24 Daerah Akibat Ketidakprofesionalan KPU-Bawaslu Ilustrasi.(MI)

MAHKAMAH Konstitusi (MK) telah membacakan putusan sengketa hasil Pilkada 2024 nan hasilnya memerintahkan penyelenggara pemilu menggelar pemilihan ulang di 24 daerah. Putusan itu dinilai sebagai buah dari ketidakprofesionalan KPU dan Bawaslu.

Pakar norma pemilu dari Universitas Indonesia Titi Anggaraini mengatakan, pemungutan bunyi ulang (PSU) Pilkada 2024 merupakan implikasi nan kudu dibayar mahal oleh negara maupun masyarakat di daerah.

"Akibat ketidakprofesionalan penyelenggara dan kecurangan peserta pemilihan nan terbiarkan," katanya kepada Media Indonesia, Selasa (25/2).

Bagi Titi, sejumlah putusan nan memerintahkan PSU menegaskan komitmen MK pada penegakan norma atas keadilan substansial dalam penyelenggaraan pilkada di Indonesia. MK, sambungnya, telah menekankan kedaulatan rakyat, kemurnian bunyi pemilih, dan konstitusionalitas status calon.

"Kompetisi nan jujur, adil, berintegritas, dan demokratis merupakan perihal nan  prinsipil dan sangat esensial bagi MK," terang Titi.

Ia menegaskan, putusan MK mengenai sengketa Pilkada 2024 kudu menjadi pelajaran berbobot bagi semua pihak agar tidak main-main dengan asas penyelenggaraan pemilu nan luber, jurdil, dan demokratis.

Dari 40 perkara sengketa hasil Pilkada 2024 nan diputus Senin (24/2), MK menerima 26 di antaranya, menolak 9 perkara, dan tidak menerima 5 perkara. Dari semua putusan nan dikabulkan, MK memerintahkan KPU di wilayah masing-masing untuk menggelar PSU di 24 daerah.

Berikut rincian 24 perkara nan diputuskan untuk digelar PSU Pilkada 2024:

1. Perkara Nomor 02/PHPU.BUP-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Pasaman;
2. Perkara Nomor 224/PHPU.BUP- XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Mahakam Ulu;
3. Perkara Nomor 260/PHPU.BUP- XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Boven Digoel;
4. Perkara Nomor 28/PHPU.BUP-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Barito Utara;
5. Perkara Nomor 132/PHPU.BUP-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Tasikmalaya;
6. Perkara Nomor 30/PHPU.BUP-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Magetan,
7. Perkara Nomor 174/PHPU.BUP-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Buru;
8. Perkara Nomor 304/PHPU.GUB- XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Prov. Papua;
9. Perkara Nomor 05/PHPU.WAKO-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kota Banjarbaru;
10. Perkara Nomor 24/PHPU.BUP-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Empat Lawang;
11. Perkara Nomor 99/PHPU.BUP-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Bangka Barat.
12. Perkara Nomor 70/PHPU.BUP-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Serang;
13. Perkara Nomor 20/PHPU.BUP- XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Pesawaran;
14. Perkara Nomor 195/PHPU.BUP-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Kutai Kartanegara;
15. Perkara Nomor 47/PHPU.WAKO-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kota Sabang;
16. Perkara Nomor 51/PHPU.BUP-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Kepulauan Talaud;
17. Perkara Nomor 171/PHPU.BUP-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Banggai;
18. Perkara Nomor 55/PHPU.BUP-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Gorontalo Utara;
19. Perkara Nomor 173/PHPU.BUP-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Bungo;
20. Perkara Nomor 68/PHPU.BUP-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Bengkulu Selatan;
21. Perkara Nomor 168/PHPU.WAKO- XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kota Palopo;
22. Perkara Nomor 75/PHPU.BUP-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Parigi Moutong;
23. Perkara Nomor 73/PHPU.BUP-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Siak;
24. Perkara Nomor 267/PHPU.BUP-XXIII/2025 mengenai PHPU Kada Kab. Pulau Taliabu.

(Tri/P-3)
 

Selengkapnya