ARTICLE AD BOX
Damaskus -
Pesawat-pesawat tempur Israel menggempur sejumlah kota di wilayah Suriah. Militer Israel menyatakan serangannya itu menargetkan lokasi-lokasi militer, nan digunakan untuk menyimpan senjata.
Laporan masyarakat Suriah, sumber-sumber keamanan dan televisi lokal Suriah, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (26/2/2025), menyebut sejumlah pesawat militer Israel menyerang kota Kisweh nan berjarak 19 kilometer di sebelah selatan Damaskus, ibu kota Suriah, pada Selasa (25/2) tengah malam.
Sumber keamanan Suriah mengatakan sebuah situs militer di kota Kisweh menjadi sasaran serangan udara Israel. Namun tidak disebutkan lebih lanjut soal korban jiwa alias kerusakan akibat serangan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan udara Israel juga menghantam sebuah kota di Provinsi Daraa, Suriah bagian selatan, pada waktu nan sama.
Militer Israel, dalam pernyataannya, menyatakan pasukannya menyerang sejumlah sasaran militer di wilayah Suriah bagian selatan, termasuk markas besar dan situs-situs nan disebut berisi senjata-senjata.
"Angkatan Udara menyerang secara kuat wilayah Suriah selatan sebagai bagian dari kebijakan baru nan kami tetapkan untuk menenangkan wilayah Suriah selatan -- dan pesannya jelas: Kami tidak bakal membiarkan Suriah selatan menjadi Lebanon selatan," ucap ahli bicara untuk Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dalam pernyataannya.
"Setiap upaya nan dilakukan oleh pasukan rezim Suriah dan organisasi teroris di negara tersebut untuk menempatkan diri mereka di area keamanan di Suriah selatan -- bakal ditanggapi dengan api," tegas pernyataan itu.
Simak buletin selengkapnya di laman selanjutnya.
Para masyarakat Damaskus dan wartawan Reuters nan ada di kota-kota nan dihantam serangan udara Israel melaporkan mereka mendengar bunyi pesawat terbang beberapa kali melintasi wilayah udara ibu kota Damaskus dan rentetan ledakan.
Pengeboman oleh pesawat-pesawat tempur Israel itu terjadi beberapa jam setelah otoritas Suriah mengecam serangan Tel Aviv ke wilayah selatan negara itu dan mendesak mereka untuk mundur.
Israel memindahkan pasukannya ke area demiliterisasi nan diawasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Suriah, setelah golongan Hayat Tahrir al-Sham (HTS), mantan hubungan Al-Qaeda, menggulingkan mantan Presiden Bashar al-Assad pada Desember lalu.
Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengatakan pada Minggu (23/2) waktu setempat bahwa Israel tidak bakal mentolerir kehadiran HTS di Suriah selatan, alias kekuatan lainnya nan berafiliasi dengan penguasa baru negara tersebut, dan menuntut demiliterisasi wilayah tersebut.
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu