ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menegaskan kepada seluruh pemerintah wilayah (pemda) untuk betul-betul konsentrasi mengendalikan inflasi menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2025. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri, Tomsi Tohir menekankan pentingnya langkah konkret dalam menjaga stabilitas nilai pangan di daerah.
"Pemerintah berambisi untuk Ramadan tahun ini, betul-betul kita dapat mengendalikan nilai dan jika bisa tidak ada kenaikan harga. Oleh karena itu, kita bicara jangan membuang-buang waktu. Nanti bakal dijelaskan oleh BPS, wilayah mana, peralatan apa nan naik. Fokus untuk wilayah itu, dan untuk peralatan itu," ujar Tomsi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (24/2/2025).
Tomsi menginstruksikan agar setiap wilayah tidak berbincang secara umum, melainkan langsung mengidentifikasi persoalan spesifik.
"Penyakitnya jelas, obatnya jelas. Jangan penyakitnya jelas, dikasih obat umum. Saya tidak mau begitu, kita kudu fokus, kudu tajam. Tolong diperhatikan paparannya," tegas dia.
Dalam upaya mengatasi inflasi, Kemendagri bakal menunjuk daerah-daerah secara bergantian untuk memberikan laporan mengenai strategi dan hasil pengendalian nilai di wilayah masing-masing.
Foto: Penjual sayuran di Pasar Anyar Bogor, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Penjual sayuran di Pasar Anyar Bogor, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
"Teman-teman di wilayah bakal kami tunjuk secara bergiliran. Kami berambisi upaya-upayanya jelas, konkret, tidak usah muter-muter, langsung ke poinnya. Kalau cabe naik, jelaskan apa nan sudah dikerjakan, apa nan bakal dikerjakan, gimana prediksi hasilnya, targetnya, serta kapan itu bakal tercapai. Sehingga kita bisa memperkirakan pada awal Ramadan kelak bahwa kita bisa untuk mengendalikan tahun ini," ujarnya.
Ia juga mengingatkan, upaya pengendalian nilai tidak boleh hanya berjuntai pada keberuntungan alias upaya wilayah lain.
"Kita berupaya untuk memberikan nan terbaik kepada masyarakat. Masuk tahun ke-79 Indonesia Merdeka, kita berupaya memberikan nan terbaik. Sehingga ada manfaatnya juga, setiap minggu itu betul-betul masing-masing wilayah berupaya, bukan hanya berambisi keberuntungan dari Tuhan nan Maha Esa, alias berambisi dari kabupaten/kota sebelah nan bekerja keras dan kita kecipratan. Tidak!" tegasnya lagi.
Tomsi membujuk seluruh pemangku kebijakan di wilayah untuk betul-betul menyimak dan memahami info kenaikan nilai serta daerah-daerah nan mengalami lonjakan.
"Oleh karena itu, saya minta mari kita simak dengan baik berangkaian dengan data-data kenaikan nilai dan daerah-daerahnya," pungkasnya.
(wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Langkah Pemerintah & Pelaku Usaha Jaga Stabilisasi Harga Pangan
Next Article Mendikdasmen Siapkan Skema Belajar Saat Ramadan, Segera Diumumkan