Penguatan Dana Pihak Ketiga Jaga Resiliensi Bank

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX
Penguatan Dana Pihak Ketiga Jaga Resiliensi Bank Para calon jemaah haji melakukan pelunasan haji tahap l (14 Februari-14 Maret 2025) di Kantor Cabang BSI Bekasi Summarecon, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025).(MI/Susanto)

PT BANK Syariah Indonesia Tbk (BSI) konsentrasi memperkuat kualitas dana pihak ketiga (DPK) untuk menjaga resiliensi dan pertumbuhan berkepanjangan melalui pelayanan nan lebih inovatif dan inklusif. Di tengah ketatnya kejuaraan likuiditas sektor perbankan, BSI mencatat pertumbuhan DPK sebesar 11,46 persen menjadi Rp327,45 triliun.

"Pencapaian ini ditopang oleh biaya murah (CASA) nan mencapai rasio 60,12 persen dari total DPK. Sepanjang 2024, CASA BSI mencapai Rp196,87 triliun alias naik 10,65 persen (yoy)," ujar Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam siaran pers perusahaan di Jakarta, Minggu (23/2).

Tercatat, DPK BSI dari produk-produk tabungan mencapai Rp140,53 triliun, disusul simpanan Rp130,58 triliun, dan giro Rp56,34 triliun. Pengelolaan DPK nan tepat memberikan akibat positif pada penurunan beban bagi hasil.

Menurut Hery, ke depan BSI bakal terus memperkokoh komposisi biaya murah melalui beragam penemuan dengan produk dan jasa nan kian inklusif. "Kami optimistis perihal ini bakal terus bersambung lantaran market ekonomi syariah di Indonesia tetap sangat besar," katanya.

Hery menjelaskan, dibandingkan industri nasional maupun syariah, pada November 2024, BSI berada di posisi lima bank terbesar di Indonesia pada komposisi tabungan. Total tabungan mencapai Rp140,53 triliun. Capaian itu tumbuh sebesar 12,67 persen (yoy). (Ant/I-2)

Selengkapnya