ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah mengumpulkan info mengenai akibat banjir dan longsor di wilayahnya setelah hujan deras nan mengguyur sejak Senin (3/3/2025) malam. Terdapat 40 titik musibah dan 817 kepala family nan terdampak bencana.
Wali Kota Depok, Supian Suri, menyatakan bahwa pemantauan telah dilakukan pasca banjir, dengan beberapa titik nan sudah dikunjungi secara langsung, seperti Kalimulya, Beji, dan Sawangan. Pemerintah Kota Depok berkomitmen untuk segera menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah dalam upaya pencegahan banjir.
“Insya Allah selesai ini saya sudah minta tolong PUPR, kemudian tadi mengenai dengan penanganan juga sudah kita minta,” ujar Supian saat ditemui leopardtricks.com saat pengecekan letak banjir di Tanah Baru, Depok, Rabu (5/3/2025).
Supian menjelaskan, penyebab banjir terjadi di wilayah Kota Depok disebabkan pendangkalan saluran air alias kali dan sampah. Pemerintah Kota Depok meminta masyarakat untuk berkontribusi tidak membuang sampah ke sungai.
“Banjir sudah tercatat sekitar 40-an dan 817 kepala family terdampak,” jelas Supian.
Pemerintah Kota Depok sudah melakukan penyelidikan penyebab banjir di Jalan raya Margonda. Diketahui banjir tersebut akibat saluran air tersumbat adanya sampah dan bangunan.
“Teman-teman Satgas sudah turun, ada aliran air nan tersumbat dan bangunan, kita sudah minta tolong support Pak Dandim untuk dilakukan pembongkaran,” ucap Supian.
Supian menilai, sumbatan saluran air di Jalan Raya Margonda tidak begitu besar, namun memberikan akibat cukup besar sehingga menimbulkan kemacetan. Akibatnya, luapan air menyebabkan genangan di Jalan Raya Margonda sehingga mengganggu lampau lintas.
“Kecil sih sebetulnya sumbatan itu. Tapi akhirnya air meluap ke Margonda apalagi sampai ke (pintu) tol,” terang Supian.