Pemkot Bandung Tangani Longsor Di Tpu Nagrog

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Pemkot Bandung  Tangani Longsor di TPU Nagrog Ilustrasi(Dok Diskominfo Bandung)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar) bergerak sigap menangani longsor nan terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nagrog, Kecamatan Ujungberung, akibat hujan lebat pada Sabtu (8/3) lalu. 

Longsor dengan diameter sekitar 30 meter dan kedalaman 10 meter ini berakibat pada delapan makam di Blok E. Kini delapan makam tersebut telah direlokasi ke tempat lebih aman.  

Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang (Disciptabintar) Kota Bandung, Bambang Suhari Minggu (9/3)  mengatakan, proses pemindahan makam dilakukan sesuai prosedur, dengan persetujuan mahir waris dan disaksikan langsung oleh mereka. Kedelapan jenazah dipindahkan ke Blok H sebanyak 2 jenazah dan ke Blok N sebanyak 6 jenazah.

"Alhamdulillah, semua mahir waris menyetujui pemindahan makam ke tempat nan lebih aman. Mudah-mudahan  cuaca mendukung sehingga proses pemindahan melangkah lancar," ungkap Bambang.  

Menurut Bambang, longsor  diakibatkan oleh aliran air nan melintasi TPU Nagrog dan melewati Perumahan Gending Mas. Selain merusak area makam, longsor juga menakut-nakuti satu gedung mushala dan toilet di TPU nan sekarang menggantung di tepi longsoran.  

"Kami sudah berkoordinasi dengan DSDABM, dan hari ini petugas mereka melakukan peninjauan untuk segera menangani akibat longsor ini," terang Bambang.  

Bambang menambahkan, selain TPU Nagrog, saat ini peninjauan juga dilakukan di sejumlah TPU lain nan berpotensi terdampak longsor.  Dari 13 TPU nan diperiksa, beberapa di antaranya sudah mendapatkan penanganan, seperti TPU Cikutra dan TPU Sirnaraga, nan sebelumnya sempat mengalami longsor besar. 

"Alhamdulillah, kirmir (penahan tanah) di TPU Cikutra dan Sirnaraga sekarang sudah lebih kuat setelah dilakukan perbaikan berbareng DSDABM dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)," tutur  Bambang.  

Sementara itu kata Bambang, tujuh TPU lain nan dilintasi aliran sungai seperti Babakan Ciparay, Astanaanyar, Guburu, Malaer, Cibarunai, Cikutra, dan Nagrog, tentu bakal terus dipantau untuk mengantisipasi potensi longsor, sehingga  kejadian serupa tidak terulang. Khususnya di TPU nan berisiko tinggi akibat gerusan air.

Sementara itu  Kepala UPT Daerah Aliran Sungai (DAS) DSDABM, Asep Suryana menjelaskan, proses perbaikan memerlukan waktu lebih dari satu bulan mengingat kondisi tanah nan curam dan dalam. Penanganannya tidak bisa sekadar darurat lantaran ini sangat curam, sekitar 10 meter. Biasanya untuk longsor dengan tinggi 5-6 meter tetap bisa ditangani dengan karung alias rucuk, tapi di sini tidak memungkinkan. 

"Saat ini, tim DSDABM telah meninjau letak dan bakal segera melakukan tindakan teknis dengan perangkat nan memungkinkan, lantaran akses ke TPU Nagrog cukup sempit," papar Asep. 

Apalagi kata Asep, menjelang Idul Fitri, TPU Nagrog bakal ramai dikunjungi oleh peziarah. Oleh lantaran  mengimbau masyarakat untuk menggunakan kendaraan roda dua agar tidak terjadi kemacetan.  Karena akses jalan menuju TPU ini cukup mini dan hanya bisa dilalui motor. Ini demi kenyamanan dan kelancaran berbareng tentunya.(H-2)

Selengkapnya