Panen Demplot Di Indramayu, Menteri Pu Dorong Penerapan Ipha Untuk Swasembada Pangan

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Indramayu Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menekankan bahwa pemerintah berkomitmen penuh mendorong penerapan metode Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) untuk mendukung swasembada pangan nasional. 

Menurut Menteri Dody, metode IPHA terbukti bisa meningkatkan produktivitas panen hingga 20 persen dan menghemat penggunaan air irigasi hingga 30 persen dibandingkan dengan metode konvensional.

“Kementerian PU konsentrasi pada penyediaan air irigasi secara efisien. Kami optimis, metode IPHA dapat meningkatkan kesejahteraan petani lantaran hasil panen meningkat dan biaya produksi seperti pupuk dan bibit dapat ditekan,” ujar Menteri Dody saat menghadiri Panen Demonstration Plot (Demplot) Pertama IPHA di Desa Cikedung Lor, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (22/4/2025).

Menteri Dody menjelaskan bahwa tantangan utama dalam penerapan IPHA terletak pada mengubah pola pikir petani mengenai kebutuhan air irigasi.

“Petani selama ini terbiasa dengan kepercayaan bahwa semakin banyak air, semakin baik hasilnya. Padahal, hasil panen dengan metode IPHA justru lebih optimal dengan penggunaan air nan sesuai kebutuhan tanaman,” jelasnya.

Lebih lanjut, Menteri Dody menekankan pentingnya kerjasama lintas kementerian dalam mendukung suksesnya metode ini.

“Kami bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk mendukung mekanisasi tanam padi. Sebab, metode IPHA memerlukan pendekatan berbeda dari segi teknis dan implementasinya sangat berjuntai pada peran aktif penyuluh pertanian,” tambahnya.

Hasil Panen Meningkat Signifikan

Menteri Dody memaparkan bahwa hasil uji coba penerapan IPHA nan menunjukkan peningkatan hasil panen signifikan.

“Data menunjukkan metode IPHA bisa menghemat air hingga 30 persen. Untuk padi varietas Ciherang, hasil panen meningkat dari 7,5 ton menjadi 11,04 ton per hektare Gabah Kering Panen (GKP). Sementara untuk varietas Mentik Susu, hasilnya mencapai 11,36 ton per hektare GKP,” ungkapnya.

Anggota Komisi V DPR RI Daniel Mutaqien Syafiuddin mengapresiasi penerapan metode IPHA nan dinilai efektif dalam menghadapi tantangan keterbatasan air.

“Dengan pengelolaan air nan tepat dan efisien, hasil panen bisa lebih baik dibandingkan metode konvensional. Kami berambisi metode ini diperluas ke wilayah lain di Jawa Barat apalagi diterapkan secara nasional,” ujarnya.

Dalam aktivitas panen demplot, Menteri Dody didampingi Bupati Indramayu Lucky Hakim, Direktur Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian Dhani Gartina, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Dwi Agus Kuncoro, Kepala BBPJN DKI Jakarta - Jawa Barat Sjofva Rosliansjah, dan Kepala BPPW Jawa Barat Muhammad Reva.

(*)

Selengkapnya