Pagar Beton Marunda Sebagai Breakwater Dan Jadi Proyek Strategis Nasional

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Pagar Beton Marunda Sebagai Breakwater dan Jadi Proyek Strategis Nasional Pagar laut Marunda.(MTVN.)

PT Karya Citra Nusantara (KCN) menegaskan keberadaan tanggul beton di perairan Cilincing, Jakarta Utara, bukanlah corak reklamasi. 

Tanggul itu disebut sebagai breakwater alias pemecah ombak dalam rangkaian pengembangan terminal umum Pelabuhan Marunda, khususnya pier 3.

Direktur Utama PT KCN Widodo Setiadi menekankan bahwa proyek pengembangan terminal umum Pelabuhan Marunda merupakan inisiatif pemerintah pusat nan menggandeng swasta. 

“Proyek ini adalah proyek non-APBN/APBD. Jadi pemerintah tidak keluar duit Rp1 pun dalam proyek ini,” ujar Widodo saat konvensi pers dikutip Minggu (14/9).

Ia menjelaskan, progres pengembangan terminal umum secara keseluruhan sudah mencapai 70 persen. Pier 1 dinyatakan rampung, sementara pier 2 ditargetkan selesai pada akhir 2025. 

Kini, perhatian publik tertuju pada pier 3 lantaran keberadaan tanggul beton nan disalahpahami sebagian pihak. 

“Di pier 3 nan sekarang jadi ramai isunya ada tanggul beton. Itu breakwater, bagian dari pembangunan pelabuhan,” tegasnya.

Ia menegaskan, PT KCN tidak mempunyai kepentingan komersial di luar kegunaan pelabuhan. Konsesi pengelolaan diberikan selama 70 tahun dan setelahnya bakal diserahkan kembali ke negara melalui Kementerian Perhubungan.

"Kami bukan bikin pulau lampau kavling-kavling, jual, bikin perumahan. Kami bikin pelabuhan. Kami enggak bisa jual apapun, ini milik pemerintah,” katanya.

Pembangunan Pelabuhan Marunda sudah dimulai sejak 2010. Selama ini, tidak ada pihak nan mempermasalahkan jalannya proyek tersebut. 

Bahkan, KCN menyatakan telah menjalani prosedur panjang, mulai dari sosialisasi kepada nelayan hingga pengurusan kajian mengenai akibat lingkungan (amdal) nan menyantap waktu lebih dari dua tahun.

Menurut Widodo, pengembangan Pelabuhan Marunda merupakan bagian krusial dari upaya meningkatkan daya saing pelabuhan nasional. 

Dengan akomodasi nan terus ditingkatkan, area utara Jakarta diharapkan menjadi simpul baru bagi aktivitas logistik dan perdagangan. (Far/P-3)

Selengkapnya