ARTICLE AD BOX
FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
04 July 2025 11:10

Seorang wanita menangis saat mencoba meninggalkan wilayah tersebut dengan skuternya, selama kebakaran rimba di dekat Alacati, di provinsi Izmir, Turki, Kamis (3/7/2025). Lautan api melanda wilayah barat Turki selama sepekan terakhir, menewaskan dua orang dan memaksa sekitar 50.000 penduduk mengungsi. Kobaran api nan meluas sigap akibat suhu tinggi, kelembapan rendah, dan angin kencang juga merusak sekitar 200 rumah. (REUTERS/Murat Kocabas)

Korban tewas kedua, Ibrahim Demir, adalah operator perangkat berat nan meninggal saat memadamkan api di distrik Odemis, Izmir, Selasa (1/7). Sebelumnya, seorang laki-laki lansia berumur 81 tahun ditemukan tewas di rumahnya nan terbakar di letak nan sama. (REUTERS/Murat Kocabas)

Menurut Wali Kota Izmir Cemil Tugay meninjau langsung upaya pemadaman nan melibatkan helikopter dan pesawat penyiram air. Beberapa jalan menuju kota resor Cesme juga ditutup untuk memudahkan operasi. (REUTERS/Tuncay Dersinlioglu)

Kelompok berjulukan “Children of Fire” menyatakan bertanggung jawab atas puluhan kebakaran di enam kota. Mereka mengaku berafiliasi dengan PKK, golongan nan dicap teroris oleh Turki dan negara-negara Barat, meski belum ada tanggapan resmi dari PKK. (REUTERS/Tuncay Dersinlioglu)

Kebakaran baru juga muncul di Antalya dan dekat Istanbul, namun sebagian sukses dikendalikan. Para intelektual menyebut area Mediterania sebagai "titik api" kebakaran hutan, nan kian memburuk akibat dampak perubahan iklim. (REUTERS/Murat Kocabas)