ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik, tetap dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Gemelli, Roma, setelah didiagnosis mengalami pneumonia dan kandas ginjal ringan. Meskipun kondisi kesehatannya sedikit membaik pada Senin (24/2/2025), master tetap memberikan prognosis nan hati-hati lantaran akibat komplikasi nan dapat terjadi.
Vatikan menyatakan bahwa Paus tidak lagi mengalami serangan asma seperti nan terjadi sebelumnya, dan beberapa hasil laboratorium menunjukkan perbaikan. Namun, perawatan oksigen tetap terus diberikan untuk memastikan kegunaan pernapasannya tetap stabil.
"Insufisiensi ginjal ringan nan didiagnosis pada hari Minggu tidak menjadi perhatian utama saat ini, tetapi kami tetap memantau kondisinya secara ketat," demikian pernyataan resmi Vatikan, dilansir The Guardian.
Meskipun dalam kondisi kesehatan nan menurun, Paus Fransiskus tetap menjalankan tugas spiritualnya. Pada Senin, dia menerima video dari Gereja Keluarga Kudus di Gaza dan kemudian menelepon paroki tersebut, kebiasaan nan telah dilakukannya setiap hari sejak 9 Oktober 2023.
Adapun Paus Fransiskus telah dirawat di Rumah Sakit Gemelli sejak 14 Februari setelah mengalami jangkitan saluran pernapasan nan berkembang menjadi pneumonia di kedua paru-parunya. Dalam pengumuman awal, Vatikan menyatakan bahwa Paus menerima terapi oksigen aliran tinggi melalui kanula hidung tetapi tetap dalam kondisi sadar dan mempunyai orientasi nan baik.
Di tengah meningkatnya kekhawatiran dunia bakal kesehatannya, ribuan umat Katolik di seluruh bumi menggelar angan bersama. Di Lapangan Santo Petrus, papan elektronik besar menampilkan pesan rayuan angan untuk kesembuhan Paus, dan pada Senin malam, angan unik dipimpin oleh Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin.
Sebelumnya, kondisi Paus sempat menunjukkan perbaikan hingga Sabtu. Namun, pada hari itu, dia kembali diberikan oksigen tambahan dan transfusi darah setelah mengalami serangan asma nan berkepanjangan serta rendahnya jumlah trombosit dalam darahnya.
Pada Jumat, master menyatakan bahwa Paus belum sepenuhnya keluar dari masa kritis dan kemungkinan besar bakal tetap dirawat di rumah sakit setidaknya selama satu minggu lagi. Salah satu akibat utama nan diwaspadai adalah sepsis, jangkitan darah serius nan bisa terjadi akibat komplikasi pneumonia.
Dokter kepala di Rumah Sakit Gemelli, Sergio Alfieri, menegaskan bahwa Paus tetap dalam pemantauan intensif dan tidak bakal dipulangkan sebelum kondisinya betul-betul stabil.
"Kami perlu memastikan bahwa beliau betul-betul melewati fase kritis ini sebelum dipulangkan. Jika beliau pulang terlalu cepat, beliau pasti bakal langsung kembali bekerja, dan itu bisa memperburuk kondisinya," kata Alfieri.
"Paus bukanlah orang nan mudah menyerah, tetapi kami kudu memastikan kesehatannya lebih dulu."
Menurut Alfieri, Paus menyadari kondisi kesehatannya nan memburuk dan apalagi secara pribadi meminta para master untuk menyampaikan pesan kepada umat Katolik di seluruh bumi bahwa dirinya dalam keadaan "berada dalam bahaya".
Dalam pesan nan dipublikasikan sebagai pengganti angan Angelus Mingguan nan biasanya disampaikan dari jendela Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para master dan perawat nan merawatnya.
"Saya dengan penuh kepercayaan menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemelli, menjalani terapi nan diperlukan - dan rehat juga merupakan bagian dari pengobatan," katanya.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Vatikan: Paus Fransiskus Masih Kritis, Menderita Infeksi Pernafasan
Next Article Israel Ngamuk ke Paus, "Seret" Utusan Vatikan