ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, rupanya tetap banyak desa di Indonesia nan menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan listrik. Dusun Bondan salah satunya, nan terletak Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah.
Untuk menjangkau wilayah ini kudu menggunakan perahu compreng alias kapal mini dengan jarak tempuh sekitar 1,5 jam dari Dermaga Sleko, nan lokasinya tak jauh dari Nusakambangan.
Saat malam tiba, dusun ditelan kegelapan. Warga umumnya menggunakan pelita minyak tanah untuk penerangan seadanya. Sebagian penduduk ada nan menarik kabel dari kelurahan lain untuk mengalirkan listrik dengan jarak hingga lima kilometer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini meresahkan hati Mohamad Jamaludin, pemuda Dusun Bondan. Menggandeng PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap, dilakukan kajian persoalan dan potensi nan ada di Dusun Bondan. Hingga lahirlah program Desa Energi Berdikari E-mas Bayu & E-Mbak Mina nan merupakan akronim dari Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin (Bayu) dan Energi Mandiri Tambak Ikan (Mina).
"Kami memulai perjalanan membangkitkan listrik pada 2017. Dimulai dengan masuknya teknologi Hybrid Energy One Pole alias HEOP, nan menggabungkan sel surya dan kincir angin," jelas Jamaludin dalam keterangan tertulis, Senin (24/3/2025).
Dua tahun berikutnya, Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida (surya dan angin) dikembangkan dengan kapabilitas nan lebih besar, terdiri dari 5 unit kincir angin dan 24 unit panel surya.
"Selain bisa menerangi 78 rumah dan akomodasi umum, PLTH juga dimanfaatkan untuk aktivitas tambak ikan dan pengolahan air payau menjadi layak konsumsi dengan sistem desalinasi. Semua perihal itu atas inisiasi dari PT KPI Unit Cilacap," terang Jamaludin.
Selain digunakan untuk menghasilkan penerangan, listrik dimanfaatkan untuk pengoperasian perangkat desalinasi air dari payau menjadi tawar. Juga perangkat aerator tambak milik golongan nelayan, melalui program E-Mbak Mina.
"Aerator tambak alias mesin penghasil gelembung udara berfaedah untuk menggerakkan air di dalam akuarium, kolam alias tambak. Supaya kaya kandungan oksigennya," jelas Jamal.
Pemanfaatan aerator tambak, mendukung program intensifikasi tambak ikan dengan teknologi tambak polikultur biofilter. Berupa teknologi untuk meningkatkan produksi ikan bandeng, dengan memadukan antara tanaman mangrove dan sejumlah biota nan dibudidayakan seperti ikan bandeng, udang, dan kerang totok.
Kini Dusun Bondan bisa berdiri sendiri dengan keberadaan daya baru terbarukan, meningkatkan ekonomi masyarakat hingga mewujudkan kesadaran bakal faedah menjaga lingkungan menjadi modal nan ditanamkan di dalam masyarakat.
"Saat kita terus berkawan dan peduli dengan alam, dia tidak pernah sadis dan membiarkan kita tenggelam dalam kelam," ujar Jamaludin.
Kembangkan Kemampuan
Untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan daya bersih, laki-laki nan berkawan disapa Jamal ini mengikuti program sertifikasi ketenagalistrikan nan diadakan Pertamina bekerja sama dengan Kementerian ESDM. Hal itu sebagai bentuk pengembangan daya bersih menuju sasaran Net Zero Emission 2060.
Sertifikasi nan diselenggarakan ini bermaksud untuk meningkatkan kompetensi teknis Local Heroes di bagian regulasi, instalasi, dan pemeliharaan listrik. Peserta diharapkan bisa menerapkan pemeliharaan instalasi listrik dengan aman, efisien, dan ahli sesuai standar nan berlaku.
Selain itu, sertifikasi ini memberikan pengakuan resmi sebagai tenaga teknik ketenagalistrikan, sehingga para peserta dapat bersaing di tingkat profesional. Pada program Desa Energi Berdikari (DEB) sertifikasi ini menjadi langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan pengoperasian dan pemeliharaan PLTS nan tersebar di beragam wilayah binaan.
Jamal nan menjadi salah satu peserta dari 22 Local Heroes nan berasal dari 12 provinsi di Indonesia, mewakili enam subholding Pertamina, mengaku mendapatkan faedah nan besar dari program ini.
"Program sertifikasi ini sangat membantu memantapkan pengelolaan PLTS di Dusun Bondan. Dengan wawasan dan pengetahuan nan saya dapatkan, saya berambisi PLTS ini dapat terus melangkah dan memberikan faedah bagi masyarakat di masa depan," katanya.
Sementara itu, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan program DEB merupakan inisiatif Pertamina nan bermaksud menciptakan kemandirian daya berbasis sumber daya lokal. Hingga saat ini, program DEB melibatkan beragam organisasi di Indonesia dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya daya terbarukan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), untuk memenuhi kebutuhan daya lokal secara berkelanjutan.
"Pertamina menjalankan program DEB di beragam wilayah di Indonesia. Program DEB menjadi sarana nan tepat mengenalkan daya bersih nan berkepanjangan kepada masyarakat pedesaan, mendukung swasembada daya nasional dan ketahanan pangan, serta menurunkan emisi karbon dan mendorong perekonomian desa," kata Fadjar.
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini