DPRD Surabaya Mendesak Investigasi untuk Tuntaskan Insiden Feeder Wira Wiri Nyemplung Sungai

Anggota DPRD Surabaya, Imam Syafi’i, menekan Dishub Surabaya untuk menyelidiki insiden Feeder Wira Wiri Suroboyo Nomor Lambung 29 yang tercebur ke sungai di Gunung Anyar pada Kamis pagi. Insiden ini telah menuai kritik pedas terkait keselamatan dan operasional transportasi umum.

Imam Syafi’i menegaskan perlunya penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab utama insiden tersebut. Apakah ini disebabkan oleh kesalahan manusia? Jika iya, mengapa hal itu terjadi? Apakah sopir mengantuk karena alasan apa? Apakah ini karena mereka bekerja terlalu lama dan tekanan pekerjaan yang berlebihan?

Menurut Imam Syafi’i, penting untuk menginvestigasi kondisi kerja sopir sebagai faktor potensial penyebab kecelakaan. Dia juga mencatat perilaku berkendara sopir feeder yang sering kali terlalu cepat di jalan.

Imam Syafi’i menyoroti apakah Dishub sudah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengatur keselamatan berkendara. Hal ini bukan hanya masalah kecelakaan, tetapi juga nyawa penumpang yang dipertaruhkan.

Menurut Imam, investigasi harus dilakukan meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. “Kita tidak boleh meremehkan masalah ini hanya karena tidak ada korban. Dishub harus aktif menyelidiki akar permasalahan ini. Kalau tidak, siapa yang bisa memastikan keselamatan penumpang di masa depan?” ujar Imam dengan nada kesal.

Sebagai mantan jurnalis berpengalaman, Imam mendesak Dishub Surabaya untuk segera bertindak dan meningkatkan sistem transportasi yang lebih aman dan profesional. “Ini tentang tanggung jawab dan keselamatan publik. Jangan menunggu sampai ada korban baru bertindak,” tegasnya.

Imam Syafi’i menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam menangani insiden ini. Dia menegaskan bahwa pihak berwenang harus bertanggung jawab dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.

Dengan demikian, keselamatan dan kenyamanan penumpang harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan transportasi publik di Surabaya. Semua pihak terkait, termasuk Dishub, harus bekerja sama untuk memastikan bahwa insiden seperti ini tidak terjadi lagi.