ARTICLE AD BOX

DIREKTUR Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia Putri Alam mengungkapkan langkah Google menangani komentar-komentar nan menyinggung judi online dan banyak ditemukan di YouTube.
Menurutnya, Google memanfaatkan teknologi machine learning untuk mengatasi komentar-komentar tersebut nan biasanya didistribusikan oleh mesin bot.
"Namanya juga teknologi ya, kudu terus berkembang juga dengan seiring makin lihai-lihainya, trik-trik nan digunakan pelaku-pelaku jahat. Machine learning kita kudu belajar agar bisa lebih responsif seperti ini," kata Putri, dikutip Rabu (26/2).
Putri, dalam paparannya dalam rangka bulan Keamanan Berinternet 2025 di Kementerian Komdigi, menyebut tidak hanya memanfaatkan machine learning di sistem milik YouTube, Google juga menerapkan teknologi kepintaran artifisial (artificial intelligence/AI) serupa pada layanan-layanan mereka nan lain.
Misalnya pada jasa Google Search alias jasa pencarian resmi dari Google diberikan tambahan perlindungan dengan Google Safe Browsing.
Fitur itu membantu penggunanya melindungi pengguna saat berselancar di bumi maya dengan mengidentifikasi ancaman siber seperti phising, malware, dan scam secara langsung.
Layanan ini dalam penanganan gambling online rupanya sukses membantu Google secara otomatis memblokir situs dan konten online nan mempromosikan alias memfasilitasi gambling online.
"Sistem kami secara otomatis memblokir setidaknya 100 ribu situs gambling nan berisi spam setiap minggunya termasuk situs-situs nan dibajak. Tahun lalu, kami juga memblokir sekitar 1,5 juta iklan mengenai gambling di Indonesia," kata Putri.
Langkah ini juga rupanya berasas info Google membikin pengguna nan mengakses gambling online menurun nyaris 75% di Indonesia pada 2023.
Meski sudah mempunyai teknologi nan cukup canggih, Putri menyadari tetap ada celah untuk gambling online merayu masyarakat di ruang digital, termasuk di jasa Google, sehingga dibutuhkan kerjasama lintas sektor untuk memastikan betul-betul gambling online diberantas di Indonesia.
"Kami sadar, sekali lagi, ini adalah upaya berkepanjangan nan perlu kerja sama dari semua pihak untuk membangun lingkungan online nan lebih aman," pungkas Putri. (Ant/Z-1)