India Tawarkan Pinjaman Murah Untuk Senjata, Incar Pelanggan Rusia

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Perdana Menteri India Narendra Modi berencana memperluas keahlian Bank Ekspor-Impor milik negara untuk menawarkan pinjaman jangka panjang dan murah.

Laporan Reuters pada Rabu (16/4/2025), mengutip dua pejabat India dan tiga sumber industri, mengatakan skema pinjaman India tersebut mengincar klien-klien nan profil akibat politik alias kreditnya dapat membatasi akses mereka ke pembiayaan konvensional.

"New Delhi juga bakal meningkatkan jumlah atase pertahanan di misi luar negerinya secara drastis sebagai bagian dari program baru nan bakal membikin pemerintah secara langsung menegosiasikan beberapa kesepakatan senjata," kata empat pejabat India.

Sementara itu, dua sumber lain mengatakan, "India secara unik menargetkan pemerintah nan telah lama berjuntai pada Rusia untuk persenjataan."

Para birokrat India telah lama lebih konsentrasi pada pembelian pesawat tempur dari Sukhoi Rusia dan howitzer dari Amerika Serikat untuk menangkal China dan Pakistan, dua tetangga Delhi nan bersenjata nuklir. Sementara India telah lama mempunyai sektor produksi senjata kecil, perusahaan swastanya baru-baru ini mulai membikin amunisi dan peralatan kelas atas.

"India sedang bergerak maju untuk mencapai sasaran peningkatan ekspor pertahanan," tulis menteri pertahanan Rajnath Singh di X bulan ini.

Salah satu titik kembali adalah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, menurut seorang pejabat India nan bekerja meningkatkan ekspor senjata.

Senjata persediaan Barat dikirim ke Kyiv sementara pabrik-pabrik Rusia memproduksi amunisi nyaris secara eksklusif untuk keperluan perang. Hal itu membikin negara-negara lain nan secara historis berjuntai pada Washington dan Moskow - dua eksportir senjata terbesar di bumi - berebut mencari alternatif.

Dengan sejarahnya membeli dan menyerap teknologi senjata dari Barat dan Rusia, Delhi mulai mendapatkan lebih banyak pertanyaan, kata pejabat itu.

Menanggapi pertanyaan Reuters, eksportir senjata negara Rusia Rosoboronexport merujuk pada pernyataan nan dikeluarkan sebelumnya nan mengatakan bahwa pihaknya sedang dalam pembicaraan dengan India tentang produksi berbareng dan promosi peralatan ke negara-negara pihak ketiga nan "bersahabat dengan Rusia."

India memproduksi senjata senilai US$14,8 miliar pada tahun fiskal 2023-2024, naik 62% sejak 2020. Beberapa peluru artileri buatan India ditemukan di garis depan di Ukraina untuk mendukung pertahanan Kyiv.

Delhi telah mulai menjadi perantara pertemuan antara delegasi nan berjamu dan kontraktor senjata dalam negeri, serta mendemonstrasikan peralatan nan lebih canggih seperti helikopter tempur selama latihan militer, menurut empat pejabat terkait.

Sementara pemerintah Modi telah menetapkan sasaran untuk menggandakan ekspor senjata dan peralatan menjadi US$6 miliar pada tahun 2029. Mereka berambisi penjualan bakal melampaui amunisi, senjata ringan, dan komponen peralatan pertahanan nan saat ini menjadi bagian terbesar dari ekspor militernya.


(tfa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rudal Rusia Hantam Jemaat Gereja Ukraina, 34 Tewas

Next Article Video: Detik-Detik Mobil Jatuh dari Jembatan di India

Selengkapnya