Gencatan Senjata Gaza Di Depan Mata, Ini Satu Hal Yang Diminta Hamas

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya mencapai gencatan senjata antara Hamas dan Israel kembali menguat setelah Amerika Serikat mendorong adanya perdamaian di wilayah tersebut. Namun, di tengah lonjakan diplomasi itu, serangan militer Israel ke Gaza terus bersambung tanpa henti, menewaskan sedikitnya 59 penduduk Palestina hanya dalam satu hari.

Sumber nan dekat dengan golongan Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa mereka saat ini tengah menilai proposal gencatan senjata baru nan didukung AS, namun menekankan bahwa golongan tersebut menginginkan agunan jelas bahwa gencatan senjata itu betul-betul bakal mengarah pada penghentian perang secara permanen.

"Hamas sedang membahas proposal gencatan senjata ini dengan faksi-faksi Palestina lainnya dan bakal menyampaikan responsnya kepada para mediator setelah obrolan itu selesai," demikian pernyataan Hamas pada Jumat (4/7/2025).

Sementara itu, dua pejabat Israel menyatakan bahwa rincian dari proposal itu tetap dalam pembahasan, namun kesempatan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera sekarang sangat tinggi, nyaris 21 bulan sejak perang Israel-Hamas meletus.

Presiden AS Donald Trump pada Selasa lampau menyebut bahwa Israel telah menyetujui syarat-syarat untuk menyelesaikan gencatan senjata selama 60 hari, periode nan dimaksudkan untuk membuka jalan menuju berakhirnya perang.

Namun, apakah kesepakatan ini betul-betul bakal terwujud sangat berjuntai pada tanggapan akhir dari Hamas.

Menurut sumber dari pihak keamanan Mesir, mediator dari Mesir dan Qatar saat ini berupaya mengamankan agunan dari AS dan organisasi internasional bahwa negosiasi untuk mengakhiri perang bakal tetap berlangsung. Jaminan tersebut dinilai krusial agar Hamas bersedia menerima proposal gencatan senjata dua bulan tersebut.

Seorang pejabat senior Israel nan dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pemerintah siap menyetujui kesepakatan.

Sumber lain nan mengetahui proses negosiasi mengatakan Israel menantikan respons resmi dari Hamas pada Jumat, dan jika tanggapannya positif, delegasi Israel bakal ikut serta dalam pembicaraan tidak langsung untuk meresmikan kesepakatan tersebut.

Isi proposal itu mencakup pembebasan secara berjenjang terhadap 10 sandera Israel nan tetap hidup, serta pemulangan jenazah 18 sandera lainnya, sebagai hadiah atas pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

Dari 50 sandera nan diyakini tetap berada di Gaza, sekitar 20 orang diperkirakan tetap hidup.

Selain itu, support kemanusiaan bakal segera masuk ke Gaza dan pasukan militer Israel bakal menarik diri secara berjenjang dari beberapa wilayah di Jalur Gaza. Negosiasi mengenai gencatan senjata permanen juga bakal dimulai segera setelah kesepakatan diberlakukan.

"Kami betul-betul berambisi kesepakatan ini bakal tercapai, tapi semuanya tergantung pada sejauh mana Hamas bersedia menerima syarat-syarat tersebut," ujar Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, kepada Channel 12 Israel.

"Satu perihal nan pasti: Presiden mau perang ini berakhir. Perdana Menteri mau perang ini berakhir. Rakyat Amerika dan rakyat Israel juga menginginkan perang ini segera berakhir," tambah Huckabee, nan dijadwalkan ikut dalam pembicaraan di Gedung Putih pekan depan saat Netanyahu berjumpa dengan Trump.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Hamas Bakal Bebaskan Semua Sandera ke Israel, Asal...

Selengkapnya