Fluminense Vs Al Hilal: Kejutan Tak Terduga Fluminense Di Piala Dunia Antarklub 2025

Sedang Trending 12 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
 Kejutan Tak Terduga Fluminense di Piala Dunia Antarklub 2025 Laga antara Fluminense dan Al Hilal berjalan ketat dan penuh kejutan. (Media Sosial X)

LAGA perempat final Piala Dunia Antarklub 2025 antara Fluminense dan Al Hilal menjadi kejutan nan tak terduga. Sebelumnya, keduanya sukses menyingkirkan raksasa Eropa, Internazionale dan Manchester City, membalikkan semua prediksi.

Pertandingan nan digelar di Camping World Stadium ini berjalan sengit sejak menit awal. Kedua tim tahu, kemenangan bakal membawa mereka ke semifinal menghadapi pemenang antara Chelsea dan Palmeiras—hanya tinggal dua pertandingan lagi dari final impian.

Sebelum kick-off, pertandingan diawali dengan momen hening untuk menghormati mendiang Diogo Jota dan saudaranya, Andre Silva. Setelah itu, pertandingan langsung melangkah dalam tempo tinggi. Al Hilal tampil garang lewat serangan sayap, sementara Fluminense lebih sabar membangun serangan lewat lini tengah.

Al Hilal menempatkan Ruben Neves sebagai bek tengah dengan peran "quarterback", mengatur pengedaran bola dari belakang. Sementara itu, veteran 40 tahun Thiago Silva memimpin lini belakang Fluminense dengan ketenangan, mengatasi tekanan dari duet Al Hilal, Marcos Leonardo dan Malcom.

Gol Spektakuler Buka Keunggulan Fluminense

Pertandingan melangkah ketat di tengah lapangan, dengan kesempatan minim di awal. Moteb Al Harbi tampil menonjol di sisi Al Hilal, memenangi empat duel satu musuh satu hanya dalam 10 menit pertama. Gelandang Serbia, Sergej Milinkovic-Savic, menerima kartu kuning pertama akibat pelanggaran taktis, namun tendangan bebas nan didapat Fluminense kandas dimaksimalkan.

Menjelang turun minum, Matheus Martinelli memecah kebuntuan. Bermula dari kesalahan Joao Cancelo dalam membuang bola, Martinelli memutar badan dan melepaskan tembakan kaki kiri spektakuler ke perspektif atas gawang. Kiper Yassine Bounou hanya bisa terpaku, dan Fluminense unggul 1-0.

Al Hilal nan menguasai 70% penguasaan bola dalam 15 menit terakhir babak pertama, langsung merespons. Koulibaly nyaris menyamakan skor lewat sundulan, namun kiper kawakan Fabio, 44, menggagalkan kesempatan emas itu dengan pengamanan luar biasa.

Sempat terjadi kontroversi di akhir babak pertama saat Marcos Leonardo dijatuhkan di kotak penalti, namun setelah tinjauan VAR, wasit membatalkan penalti. Fluminense pun menutup babak pertama dengan kelebihan tipis.

Balasan Al Hilal, Namun Gol Hercules Jadi Penentu

Al Hilal membuka babak kedua dengan intensitas tinggi. Beberapa kesempatan tercipta, termasuk sepakan Renan Lodi dan upaya Ruben Neves nan nyaris membuahkan hasil. Tekanan mereka akhirnya berbuah manis di menit ke-50. Sundulan Koulibaly dari tendangan perspektif Neves jatuh ke kaki Marcos Leonardo nan tanpa kesulitan menceploskan bola untuk menyamakan skor 1-1.

Itu adalah gol ketiga Al Hilal dalam 15 menit awal babak kedua—jumlah tertinggi di antara semua tim di turnamen ini. Sementara penguasaan bola nyaris seimbang (Al Hilal 53,7%, Fluminense 46,4%), permainan makin terbuka dan menarik.

Bounou kembali menjadi penyelamat Al Hilal saat menggagalkan kesempatan emas Cano dalam situasi satu musuh satu di menit ke-54.

Namun, meski terus menekan, Al Hilal kecolongan di menit ke-70. Bermula dari pressing tinggi, Hercules merebut bola di wilayah pertahanan lawan, kemudian menerima umpan dari Samuel Xavier dan melepaskan tembakan keras nan merobek jala Bounou. Ini menjadi gol keempat nan dicetak pemain pengganti Fluminense sepanjang turnamen.

Fluminense mulai memperkuat total. Mereka mencatat 19 kali sapuan bola, menunjukkan sungguh mereka ditekan habis-habisan di sisa laga. Al Hilal terus menggempur lewat umpan-umpan silang—total 31 crossing dilakukan—dan melepaskan 14 tembakan, delapan di antaranya dari dalam kotak penalti.

Dua klaim penalti di menit-menit akhir pun ditolak wasit. Pada akhirnya, pertahanan disiplin Fluminense memperkuat hingga peluit panjang berbunyi, memastikan mereka menjadi tim pertama nan melaju ke semifinal Piala Dunia Antarklub 2025. (Flashscore/Z-2)

Selengkapnya