ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut DPR telah mulai melakukan uji publik mengenai naskah penulisan ulang sejarah nasional. Uji publik, katanya, telah dilakukan dengan melibatkan akademisi dari beragam universitas.
"Temen-temen DPR juga kemarin sudah mulai di Universitas Andalas, di Undip, dan Universitas Hasanuddin," kata Fadli Zon di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Sekatan, Jumat (4/7/2025) malam.
Sedangkan pada uji publik dilakukan Kementerian Kebudayaan baru bakal dimulai pada bulan ini. Namun, dia belum membeberkan rincian waktunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Segera itu, jika uji publiknya bulan Juli ini," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Fadli Zon menyampaikan proses uji publik bermaksud agar publik dan organisasi sejarawan dapat memberikan masukan terbuka atas hasil kerja tim akademisi nan menyusun sejarah bangsa dari masa prasejarah hingga era kontemporer. Dia memastikan penulisan ulang sejarah tidak dilakukan dari nol.
"Penulisan ini tidak dimulai dari nol. Sudah ada dasar sebelumnya, tapi perlu diperbarui. Selama 26 tahun terakhir belum ada penambahan signifikan, terutama mencakup era reformasi hingga masa kini," kata Fadli Zon dilansir Antara, Jumat (4/7).
Ada 113 sejarawan dari 34 perguruan tinggi di Indonesia nan terlibat dalam penulisan ulang sejarah nasional. Dia menyebut prosesnya telah berjalan selama lebih dari tujuh bulan dengan melibatkan penyunting umum, penyunting per jilid, dan tim penulis khusus.
Fadli menilai keterlibatan para akademisi ini menjadi agunan bahwa sejarah nan disusun berkarakter ilmiah dan tidak memuat kepentingan politik. Nantinya, sejarah nan ditulis bukan hanya politik alias konflik, melainkan sejarah utuh nan juga mencakup perkembangan budaya, pengetahuan pengetahuan, dan peradaban.
(ond/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini