ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan materi tentang Pemajuan Kebudayaan sebagai Pilar Pembangunan Daerah: Sinergi, Strategi, dan Aksi pada aktivitas Retret Kepala Daerah, di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah. Ia mengatakan pemerintah wilayah mempunyai peran krusial dalam memajukan kebudayaan daerah.
Menurutnya, upaya pemajuan kebudayaan merupakan petunjuk konstitusi ialah Pasal 32 UUD 1945 nan menegaskan bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban bumi dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai budayanya.
Hal ini juga tercermin dalam Asta Cita ke-8 nan merupakan misi Presiden Prabowo Subianto bermaksud mewujudkan penyelarasan kehidupan nan selaras dengan lingkungan, alam, dan budaya guna mencapai masyarakat nan setara dan makmur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita wajib melindungi, mengembangkan, memanfaatkan, dan membina kebudayaan nasional untuk memperkuat jati diri bangsa, sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/2/2025).
"Pemerintah wilayah mempunyai peran krusial memajukan kebudayaan daerah, antara lain melalui penyusunan patokan wilayah nan menjadi referensi pemajuan kebudayaan daerah, penyusunan dan penetapan RPJPD, RPJMD, dan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) nan mencerminkan komitmen pembangunan melalui kebudayaan," imbuhnya.
Fadli Zon menekankan bahwa pemajuan kebudayaan merupakan upaya kolaboratif nan memerlukan kerja sama seluruh pihak, bukan hanya pemerintah pusat namun juga pemerintah wilayah dan pihak swasta melalui skema Public-Private-Partnership (PPP).
Kementerian Kebudayaan berkomitmen memperkuat ekosistem budaya kontemporer termasuk film, musik dan budaya pop. Ekosistem perfilman Tanah Air saat ini tumbuh baik, jumlah penonton movie Indonesia sudah mencapai lebih dari 80 juta dalam kurun waktu Januari-Desember 2024.
"Kita butuh banyak film-film Indonesia nan menceritakan sejarah perjuangan bangsa. Film-film nan dapat menjadi sarana edukasi bagi generasi muda tentang para pahlawan. Kita juga butuh banyak penulis skenario (scriptwriter) nan bisa menarasikan beragam kekayaan budaya nan dimiliki bangsa Indonesia. Saya membujuk semua pihak untuk bekerja-sama dalam memperkuat ekosistem perfilman di Indonesia agar semakin banyak masyarakat Indonesia nan bangga bakal budaya kita sendiri," jelasnya.
Di samping itu, Fadli Zon juga membujuk agar pemerintah wilayah untuk memperkuat ekosistem seni dan budaya di daerah, membangun semakin banyak ruang-ruang budaya seperti taman budaya nan menjadi cultural enclave alias kantong-kantong kebudayaan dan ruang ekspresi masyarakat, memperbanyak jumlah dan sertifikasi tenaga mahir cagar budaya (TACB) di daerah, dan mendorong lahirnya Dewan Kebudayaan di daerah.
"Sebagai bangsa dengan keberagaman nan sangat luar biasa (mega-diversity), Indonesia merupakan bangsa dengan peradaban tertua di bumi sebagaimana terlihat dalam beragam jejak tinggalan sejarah seperti yg ada di Sangiran, Goa Lidah Ajer, dan Goa Leang-Leang," tegasnya.
"Maka, sudah sepantasnya kita menjadikan kebudayaan sebagai national treasure, kekayaan bangsa yg tak ternilai harganya. Dengan 2,213 Warisan Budaya Takbenda (WBTB), 228 Cagar Budaya Nasional (CBN), lebih dari 1,340 etnis, dan lebih dari 718 bahasa lokal, merupakan tanggungjawab kita berbareng untuk memastikan bahwa budaya Indonesia terus lestari dan terjaga," sambungnya.
Berbagai objek pemajuan kebudayaan nan dimiliki wilayah merupakan kekayaan budaya bangsa nan kudu dilestarikan. Selain itu, keanekaragaman nan dimiliki Indonesia seperti pangan lokal juga mempunyai potensi dalam memperkuat upaya pemajuan kebudayaan nan juga berkontribusi dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nan menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
"Kita mempunyai sagu di Papua, sistem pangan Baduy di Banten, Padi Kasepuhan di Jawa Barat, dan beragam tradisi bercocok tanam seperti nan dipraktekan masyarakat dayak Maayan, dayak Iban, dan lain-lain, nan menjadi bukti gimana pangan lokal nan berasal pada kebudayaan wilayah dapat memperkuat ketahanan pangan di Indonesia," tambah Fadli Zon.
Lebih lanjut, Fadli Zon juga menambahkan bahwa pemerintah wilayah mempunyai peran strategis dalam penguatan narasi kebudayaan Indonesia sebagai solusi dunia dan Indonesia sebagai Ibukota kebudayaan dunia.
Lebih lanjut, Fadli Zon juga menambahkan bahwa pemerintah wilayah mempunyai peran strategis dalam penguatan narasi kebudayaan Indonesia sebagai solusi dunia dan Ibukota kebudayaan dunia. Untuk itu, dia menekankan pada pentingnya peran museum dalam kebudayaan bangsa.
"Museum adalah jendela peradaban suatu bangsa. Saya berharap, bahwa 469 museum nan tersebar di seluruh Indonesia, dapat menjadi ruang hubungan dan inspirasi bagi generasi muda dalam mempelajari peradaban bangsa. Di era modern seperti saat ini, krusial untuk mengoptimalkan digitalisasi dalam menyebarluaskan beragam koleksi museum untuk memperkuat jati diri bangsa dan mempromosikan budaya Indonesia kepada masyarakat internasional," tuturnya.
"Kolaborasi pusat-daerah adalah kunci keberhasilan pemajuan kebudayaan. Dengan mengusung narasi Culture for the Future, saya berambisi dapat terwujud kerjasama erat dalam membangun ekosistem kebudayaan nan inklusif dan berkelanjutan, serta mempromosikan kebudayaan Indonesia melalui diplomasi budaya untuk memperkuat gambaran positif bangsa di tengah peradaban bumi - lantaran sejatinya, sebagaimana selalu ditekankan Presiden Prabowo Subianto, bahwa tak ada nan bakal menghormati dan menghargai budaya kita jika bukan kita sendiri," pungkasnya.
(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu