ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 27 Warga Negara Indonesia (WNI) nan mengikuti perjalanan perdana 1.000 Cahaya Indonesia untuk Amirul Mukminin Fil Hadits, merasa haru dan emosional saat berkunjung dan bermohon di Makam Imam Bukhari di Samarkand, Uzbekistan, Rabu, 19 Februari 2025.
Selain berziarah, kunjungan ini juga bermaksud untuk mendukung riset “Legacy of Imam Bukhari,” nan dilakukan oleh Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) Jakarta. Riset ini menjadi bagian dari upaya memperkenalkan kontribusi Indonesia dalam pengembangan pengetahuan pengetahuan dan peradaban Islam di tingkat global.
"Kegiatan ini menandai peluncuran terbentuknya majelis pengajian nan berfokus pada pemahamam Kitab Sahih Bukhari dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari," ujar Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IIQ Jakarta, Muhammad Ulinnuha dalam siaran pers, Minggu (23/2/2025).
Kunjungan delegasi nan terdiri dari akademisi, pengusaha, bankir, pensiunan, artis, dan aktivis ini berjalan di tiga kota penting, ialah Tashkent, Bukhara, dan Samarkand. Di tengah kondisi sosial-politik Indonesia nan sedang ramai dengan tagar protes seperti “Indonesia Gelap” dan “Kabur Aja Dulu,” lawatan ini membawa angin segar untuk memperlihatkan Indonesia dalam sinar positif di mata bumi internasional.
Dalam pertemuan dengan Direktur Imam Bukhari International Scientific Research Center (IBISRC), Shovosil Ziyodov, diketahui bahwa Indonesia nan mempunyai jumlah masyarakat muslim terbesar ternyata belum pernah menjalin kerja sama resmi dengan IBISRC. Beasiswa nan dikeluarkan IBISRC selama ini hanya diberikan kepada Malaysia, Turki, dan negara muslim lainnya.
"Keterbatasan kami adalah akses dengan lembaga pendidikan di Indonesia. Maka dengan adanya kehadiran delegasi riset 'Legacy of Imam Bukhari' Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah dan IIQ Jakarta menandai kerja sama IBISRC di bagian pengetahuan hadis, pengembangan karya tulis Imam Bukhari, hingga proyek keilmuan lainnya dengan Indonesia," ujar Ziyodov nan didampingi oleh seluruh kepala dan periset senior IBISRC.
Kota Bukhara di Uzbekistan dikenal sebagai kota tempat kelahiran pemimpin besar Bukhari. Kota ini juga mempunyai lokasi wisata sejarah nan menarik, seperti Benteng Bukhara nan dibangun pada abad kelima. Dan sumur Nabi Ayub nan airnya dipercaya dapat...