ARTICLE AD BOX
Jakarta, leopardtricks.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi bakal mencapai 4,7%-5,5% pada 2026. Adapun, pertumbuhan ini bakal sangat berjuntai pada perkembangan global.
Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan proyeksi pertumbuhan ini memperhitungkan ekspor nan kemungkinan turun. Oleh karena itu, dia mengingatkan pemerintah untuk ekspansi kerja sama perdagangan.
Dari kisaran proyeksi ini, BI meyakini ekonomi bakal tumbuh ada titik tengah di nomor 5,1%, apalagi mencapai 5,2% seperti baseline Kementerian Keuangan.
Menurutnya, BI bakal berupaya untuk ikut mendorong pertumbuhan dengan menurunkan suku bunga.
"Nah kami jelaskan BI all out sorong ekonomi. Kita turunkan suku kembang 2 kali, dan bakal diturunkan lagi," kata Perry, dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI, DPR RI, Kamis (4/7/2025).
Lalu, BI bakal menambah likuiditas ke pasar. Ini semua dilakukan agar pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi lagi dari 5,1%-5,2%.
Dalam kesempatan ini, dia pun menjelaskan perbedaan proyeksi antara BI dan Kementerian Keuangan. Seperti diketahui, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengusulkan sasaran pertumbuhan ekonomi dalam dugaan makro RAPBN 2025 sebesar 5,2% hingga 5,8%.
Perry mengatakan kendati proyeksi BI lebih rendah, pihaknya percaya ekonomi Indonesia bisa naik hingga ke kisaran nan dipatok pemerintah.
"Kami memandang bahwa pertumbuhan bakal bisa diangkat ke tingkat nan lebih tinggi dalam kisaran perkiraan tersebut, sejumlah langkah perlu ditempuh termasuk juga penerapan program Asta Cita nan digariskan pemerintah," kata Perry"
Adapun, strateginya a.l. mengakselerasi investasi, menurunkan tingkat ICOR RI, mendorong penyelenggaraan MBG. Berbagai langkah ini, kata Perry, bisa meningkatkan ekonomi hingga 5,8%.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Ini Biang Kerok Ekonomi 2024 Memburuk