ARTICLE AD BOX
Otoritas Palestina mengatakan bahwa tindakan penyerbuan oleh para pemukim Israel terhadap kompleks suci Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur nan diduduki, semakin meningkat. Palestina mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil tindakan menyikapi perihal tersebut.
Kementerian Luar Negeri Palestina dalam pernyataannya, seperti dilansir instansi buletin Anadolu Agency, Senin (7/7/2025), mengatakan bahwa penyerbuan para pemukim Israel bakal mempunyai akibat serius terhadap status quo historis dan legal di letak bentrok dan di kota nan diduduki.
"Yerusalem Timur merupakan bagian nan tidak terpisahkan dari wilayah Palestina nan diduduki dan merupakan ibu kota Negara Palestina," tegas Kementerian Luar Negeri Palestina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Palestina meminta PBB untuk mengambil tindakan segera untuk menyelamatkan Yerusalem, dan tempat-tempat suci Islam dan Kristen nan ada di dalam wilayah tersebut.
Kementerian Luar Negeri Palestina menyerukan kepada PBB dan badan-badannya "untuk memikul tanggung jawab mereka dan mengambil tindakan mendesak untuk menyelamatkan kota Yerusalem dan tempat-tempat suci Kristen dan Islam, terutama Masjid Al-Aqsa, dan memberikan perlindungan terhadap tindakan dan rencana eskalasi sepihak pendudukan (Israel)".
Masjid Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga di bumi bagi umat Muslim. Sementara umat Yahudi menyebut area tersebut sebagai "Temple Mount" alias "Gunung Bait Suci" dan menyatakan tempat itu sebagai letak dua kuil Yahudi pada era kuno.
Menurut Kementerian Wakaf dan Urusan Keagamaan Palestina, para pemukim Israel nan terlarangan telah melakukan sedikitnya 25 penyerbuan di kompleks Masjid Al-Aqsa sepanjang bulan lalu.
Disebutkan juga oleh kementerian itu bahwa pasukan Israel menutup Church of the Holy Sepulchre alias Gereja Makam Kudus selama 11 hari, melarang umat Kristen untuk bermohon di sana, dengan dalih masalah keamanan.
Israel menduduki Yerusalem Timur, nan menjadi letak kompleks Masjid Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel tahun 1967 silam. Pada tahun 1980, Israel mencaplok seluruh kota tersebut dalam tindakan nan tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini