Alasan Wali Kota Bekasi Menginap Di Hotel Saat Banjir Besar: Lokasi Strategis Untuk Bantu Warga

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Jakarta Istri Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono, tengah menjadi sorotan publik lantaran mengungsi ke sebuah hotel mewah saat musibah banjir terjadi di wilayahnya.

Video tersebut viral dan mendapat banyak kritikan lantaran dianggap tak berempati terhadap para korban banjir.

Pada video terlihat Wiwiek turun dari mobil berwarna hitam, tepat di depan lobi hotel. Ia pun disambut rekannya nan juga perekam video. Dalam video tersebut, sang perekam menjelaskan argumen Wiwiek menginap di hotel berbintang tersebut.

"Kita mau nganter Ibu Wiwiek nan mau stay di hotel lantaran rumahnya kebanjiran. Iya, ibu wali kota kita rumahnya kebanjiran, jadi nginapnya di H*ris*n," ujar si perekam sembari tertawa berbareng Wiwiek.

Aksi istri wali kota Bekasi itu menuai beragam kritik dari publik. Wiwiek dinilai tidak mempunyai empati terhadap warganya nan menjadi korban banjir. Di saat penduduk tidur berdempetan dengan dasar seadanya, Wiwiek justru beristirahat di bilik tidur mewah dan nyaman.

Terkait perihal ini, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto memberikan klarifikasi. Menurutnya, tidak ada niat dirinya dan istri untuk bermewah-mewahan dengan menginap di hotel. Ia menyatakan mengungsi demi bisa memantau penduduk terdampak banjir.

Tri berkilah memilih mengungsi ke hotel lantaran lebih strategis untuk akses ke beragam titik banjir nan tersebar di Kota Bekasi.

"Iya benar, menginap di hotel lantaran letak strategis," kilahnya kepada awak media, Rabu (5/3/2025).

Tri menuturkan dirinya dan istri hanya sejenak menginap di hotel lantaran ada aktivitas memasak di dapur umum untuk para korban banjir.

"Karena istri saya saja jam 04.00 WIB sudah bantu-bantu masak buat makanan korban banjir. Jadi, saya enggak stay selamanya di hotel. Jam 06.00 WIB sudah meninggalkan hotel," ungkap Tri.

Menurut Wali Kota Bekasi, banjir besar di wilayahnya kali ini merupakan bagian dari siklus lima tahunan, terakhir terjadi pada 2016 dan 2020. Namun, dibandingkan sebelumnya, banjir kali ini disebut paling parah.

Selengkapnya