ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan menyebut banyak kapal di Indonesia nan mempunyai usia tua. Hal ini kudu menjadi perhatian semua pihak lantaran kapal merupakan sarana krusial dan vital terutama sebagai perangkat transportasi dan bagian dari prasarana pembangunan ekonomi Indonesia.
"Terkait dengan jumlah kapal saya punya datanya, jumlah kapal kita nyaris 50 ribu selain kapal ikan (dimana) 50% usia nyaris di atas 15 tahun," ungkap Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Capt. Antoni Arif Priadi di Indonesia Maritime Talk 2025 di Hotel The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2025).
"Kita kudu mikir lagi. Kalau tidak pasti terjadi gangguan untuk konektivitas dalam negeri. Ini rumor penting," imbuhnya.
Antoni menyebut perihal ini perlu diambil tindakan agar para pelaku upaya bisa memperbarui kapal. Kapal-kapal tua nan tetap beraksi di laut Indonesia kudu dicek ulang dan diperbaiki alias retrovit.
Foto: Suasana dermaga pelaksana di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (6/4/2024). (CNBC Indonesia/Sefti Oktaranisa).
Suasana dermaga pelaksana di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (6/4/2024). (CNBC Indonesia/Sefti Oktaranisa).
Tetapi nan menjadi masalah adalah mahalnya biaya nan diperlukan untuk membeli armada kapal baru alias dilakukan retrovit. Sehingga dia mengusulkan adanya insentif khususnya bagi kapal dengan teknologi EBT (Energi Baru Terbarukan) untuk itu.
"Kapal nan dibangun dengan EBT (Energi Baru Terbarukan) dapat insentif termasuk kapal-kapal diretrovit. Nggak mungkin semua langsung tukar EBT," sebutnya.
Upaya perbaikan dan peremajaan tersebut juga menjadi sebuah tantangan. Mengingat perbaikan dan peremajaan memerlukan biaya cukup tinggi. Selain itu juga terdapat beberapa tantangan lain sehingga berujung pada kenaikan biaya logistik. Misalnya saja waktu produksi kapan nan relatif lebih lama dan banyak komponen kapal nan tetap kudu impor.
"Ada fase perlu retrovit ini perlu dipikirkan sekarang. 1 kapal nan ASD (Azimuth Stern Drive) diubah dengan LNG tapi perizinan dengan industri nggak mudah," sebutnya.
(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Cegah Tarif Ojol Naik, Potongan Aplikasi Maxim Maksimal 15%
Next Article Bukan Laut Merah, 'Kiamat' Baru Ancam Kapal-Kapal di Dunia