16 Perusahaan Dapat Proper Hitam, Pemerintah Terus Lakukan Pembinaan

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah bakal terus melakukan pembinaan bagi perusahaan-perusahaan nan beraksi di Indonesia agar menerapkan praktik-praktik nan berkepanjangan demi menjaga lingkungan hidup. Pembinaan itu terutama menyasar perusahaan-perusahaan nan tetap mendapat kriteria Hitam dalam Anugerah Lingkungan PROPER.

Tahun ini ada 4.495 perusahaan nan ikut dalam penyelenggaraan PROPER. Sebanyak 85 perusahaan mendapat PROPER Emas, 227 perusahaan PROPER Hijau, 2.649 perusahaan PROPER Biru, 1.313 perusahaan PROPER Merah, dan 16 perusahaan dapat PROPER hitam.

Sebagai informasi, Anugerah Lingkungan PROPER kembali digelar dan secara eksklusif didukung CNBC Indonesia. PROPER adalah upaya untuk menerapkan sebagian dari prinsip-prinsip good governance (transparansi, berkeadilan, akuntabel, dan pelibatan masyarakat) dalam pengelolaan lingkungan di tahun 2024.

Penghargaan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) digelar setiap tahun, diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dengan menggunakan sejumlah parameter. Penghargaan ini sudah dikembangkan sejak 1995 dari Program Kali Bersih (PROKASIH) nan bermaksud untuk meningkatkan kualitas air sungai nan tercemar. Sempat tetapi sempat terhenti, program ini diperluas pada 2002 dan mengalami penemuan pada 2019.

Ada 4 kriteria hidayah PROPER, ialah Emas sebagai ranking tertinggi namalain dinilai menjalankan praktik-praktik terbaik dalam menjaga lingkungan hidup. Disusul kategori Hijau, Biru, Merah, dan Hitam sebagai kriteria terendah alias terburuk dalam menjaga lingkungan hidup. 

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, perusahaan-perusahaan nan mengutamakan pengelolaan lingkungan hidup nan mumpuni bakal jadi bagian dari golongan perusahaan bergengsi dunia.

"Terima kasih untuk beragam penemuan dan kepemimpinan lingkungan, bumi usaha, PROPER kudu diteruskan sesuai praktik-praktik nan baik di bumi usaha. Bukan hanya mendorong kepatuhan, tapi membikin perusahaan jadi perusahaan kelas bumi dalam pengelolaan lingkungan hidup," kata Hanif dalam Anugerah Lingkungan PROPER di Jakarta, Senin (24/2/2025).

"Untuk perusahaan nan sudah alim dan lebih dari taat, ini luar biasa. Sedangkan nan belum dan tetap rendah, kami minta izin, bakal melakukan pembinaan terus dan lakukan pemenuhannya," tambahnya.

Hanif pun menyampaikan apresiasi kepada para Founder dan CEO perusahaan nan telah berkontribusi dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. Sambil membujuk semua pihak, mulai dari pengusaha sampai organisasi masyarakat, dan universitas, bekerja sama dengan pemerintah demi pengelolaan lingkungan hidup nan baik. 

"Mari kita bersama-sama memperbaiki kualitas lingkungan hidup demi masyarakat setara dan makmur menuju Indonesia Emas 2045," tegas Hanif.

Dalam kesempatan sama, Deputi Bidang Pengendalian Pencermaran dan Kerusakan Lingkungan di Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Rasio Ridho Sani mengungkapkan, kinerja penemuan perusahaan dalam perihal instrumen kepatuhan lingkungan mengalami peningkatan di tahun 2024. Peningkatan jumlah proper itu meningkat 21,68% menjadi 4.495 perusahaan, dibandingkan tahun sebelumnya nan hanya mencapai 3.694 perusahaan.

"Hasil pertimbangan keahlian perusahaan sebanyak 2.961 taat. 1.329 perusahaan tidak taat. Sedangkan, 205 perusahaan belum diumumkan lantaran dalam proses penegakan norma alias belum beroperasi," kata Rasio Ridho.

Kinerja Perusahaan Taat Lingkungan di 2024 MeningkatFoto: leopardtricks.com TV
Kinerja Perusahaan Taat Lingkungan di 2024 Meningkat


(dce/dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Serba-serbi Danantara dan Polemik Isu Tak Bisa di Audit BPK-KPK

Next Article KLHK Ungkap Modus di Balik Pertambangan Ilegal di RI

Selengkapnya