ARTICLE AD BOX

BANYAK pertanyaan dari umat Islam mengenai dengan puasa Ramadan, termasuk puasa sunah. Contohnya, apakah orang junub belum mandi besar saat subuh itu sah puasanya? Dan tetap banyak lagi.
Kali ini ada 10 pertanyaan nan disampaikan komplit dengan jawaban para ustadz lewat referensi kitab-kitab rujukan ternama. Berikut uraiannya seperti dikutip dari Fiqh Puasa dan Zakat Fitrah dari LBM-NU Kota Kediri, Jawa Timur.
1. Belum mandi besar saat subuh.
Apakah sah puasanya orang junub nan ketika subuh tiba dia belum mandi besar?
Jawaban: Sah.
Dalam kitab Kitab Hasyiah al-Tarmasi 'ala al-Manhaj al-Qawim karya Syeikh al-‘Allamah Muhammad Mahfuz bin Abdullah bin Abdul Mannan al-Tarmasi al-Jawi al-Syafii (1285-1329H ) dijelaskan, "Ulama sepakat, puasa sah bagi orang junub. Baik karena mimpi basah alias hubungan badan. Pendapat ini dikemukakan oleh kebanyakan sahabat dan tabi’in."
2. Solusi lupa niat puasa.
Sering kali orang lupa niat puasa Ramadan pada malam hari. Apakah ada solusi agar puasa orang nan lupa niat tetap sah?
Jawaban: Ada, ialah dengan langkah niat puasa satu bulan penuh di awal Ramadan mengikuti ajaran Imam Malik. Atau juga bisa niat di pagi hari dengan niat mengikuti ajaran Imam Abu Hanifah.
Kitab Kasyifatus Saja Syarah Safinatun Naja karya Syekh Nawani Al-Bantani menjelaskan perihal itu. Al-Ziyadi berkata, "Jika seorang niat puasa satu bulan pada awal malam Ramadan, nan sah hanya hari pertama saja. Tetapi perihal itu sebaiknya dilakukan, agar puasa pada hari nan lupa diniati tetap sah menurut Imam Malik. Sebagaimana sunah niat pada pagi hari nan lupa diniati, agar puasa tetap sah menurut Imam Abu Hanifah. Semua itu sah jika taklid (ikut) kepada kedua pemimpin tersebut. Jika tidak, dia melakukan ibadah nan tidak sah dalam keyakinannya dan itu hukumnya haram."
3. Berhubungan badan setelah niat puasa.
Setelah niat puasa di malam hari, sepasang suami istri berasosiasi badan. Apakah mereka berdua kudu mengulangi niat puasa?
Jawaban: Tidak harus.
Dalam kitab Al-Iqna' fi Halli Alfazhi Abi Syuja' karya Asy-Syibirni dijelaskan, "Tidak disyaratkan niat puasa pada tengah malam. Tidak masalah makan alias berasosiasi badan setelah niat. Dan tidak wajib memperbarui niat jika dia tidur setelah niat, lampau bangun pada malam hari."
4. Gosok gigi saat puasa.
Apa norma gesek gigi saat puasa?
Jawaban: Sunah selain setelah masuknya waktu tergelincirnya matahari. Sedangkan menurut Imam al-Nawawi sunah sikat gigi tanpa ada pemisah waktu.
Dalam kitab Fathul Qarib Al-Mujib fi Syarhi Alfazh Al-Taqrib karya Muhammad bin Qasim bin Muhammad Al-Ghazi ibn Al-Gharabili Abu Abdillah Syamsuddin dijelaskan, "Sunah bersiwak setiap kondisi dan waktu. Hal tersebut tidak makruh, selain setelah masuk waktu zuhur bagi orang nan berpuasa, baik sunah maupun wajib. Kemakruhan tersebut bakal lenyap saat masuk waktu magrib. Imam al-Nawawi memilih tidak makruh secara mutlak."
5. Tidur sehari penuh.
Apakah sah puasa orang nan sepanjang harinya tidur?
Jawaban: Sah. Namun perihal tersebut kurang baik, lantaran di bulan puasa dianjurkan memperbanyak ibadah (tidak menganggur alias kebanyakan tidur).
Dalam Kitab Kasyifatus Saja Syarah Safinatun Naja dijelaskan, "Tidur tidak membatalkan puasa, meskipun
dilakukan sepanjang hari."
6. Sopir tidak puasa.
Apakah boleh bagi pengemudi nan setiap hari bekerja dari awal hari hingga sore meninggalkan puasa?
Jawaban: Tidak boleh, selain dia beriktikad mengqaḍanya.
Dalam Kitab I'anah al-Thalibin karya Sayyid Abu Bakar bin Muhammad Syatho Al Dimyati dijelaskan, "Bagi orang nan selalu bepergian, dilarang tidak puasa. Karena perihal tersebut bakal menggugurkan tanggungjawab berpuasa secara keseluruhan. Kecuali dia beriktikad bakal meng-qaḍanya di hari lain dalam perjalanannya."
7. Sahur sebelum jam 12 malam.
Apakah sahur bisa dilakukan sebelum tengah malam?
Jawaban: Tidak, lantaran waktu kesunahan sahur dimulai pada pertengahan malam.
Dalam Kitab I'anah al-Thalibin karya Sayyid Abu Bakar bin Muhammad Syatho Al Dimyati dijelaskan, "Waktu sahur masuk pada pertengahan malam. Makan sebelum waktu itu bukan dinamakan sahur dan tidak menghasilkan kesunahan. nan paling utama adalah menunda sahur sampai hamper subuh, sekira ada waktu nan cukup untuk membaca lima puluh ayat."
8. Ternyata belum magrib.
Seseorang terlanjur berbuka lantaran mengira sudah masuk magrib. Dan rupanya magrib datang dua menit kemudian. Sahkah puasanya?
Jawaban: Batal dan wajib mengqaḍa.
Dalam Kifayatul Akhyar fi Halli Ghayat al-Ikhtishar karya Taqiuddin al-Hishni dijelaskan, "Waktu subuh dan magrib itu wajib diketahui secara umum demi urusan keabsahan puasa. Jika niat setelah terbitnya fajar, tidak sah puasanya. Atau makan dengan meyakini bahwa saat itu tetap malam dan rupanya sudah terbit fajar, wajib qaḍa. Begitu juga jika makan dengan kepercayaan bahwa saat itu sudah masuk waktu magrib dan rupanya belum, wajib qaḍa."
9. Berbuka dengan nan manis.
Benarkah dugaan masyarakat nan mengatakan, makanan berbuka nan paling baik adalah nan manis seperti kolak, roti, dan nan lain?
Jawaban: Tidak benar, lantaran makanan nan paling baik untuk berbuka adalah kurma. Jika tidak ada kurma, maka nan paling baik adalah minum air putih. Setelah itu baru makanan manis nan bukan hasil masakan seperti buah-buahan.
Dalam Kitab Bughyah al-Mustarsyidin fi Talkhish Fatawa Ba'dh al-Aimmah al-Muta-akhkhirin karya al-'Allamah Sayyid 'Abdur Rahman bin Muhammad bin Husain bin 'Umar Ba 'Alawi al-Hadhrami dijelaskan, "Sunah berbuka dengan air bagi orang nan tidak berbuka dengan kurma. Air nan paling utama adalah air zamzam, kemudian sesuatu nan manis nan tidak dimasak dengan api seperti anggur, madu, susu nan mana lebih baik dari madu, dan daging nan lebih baik dari keduanya. Kemudian makanan manis nan dimasak dengan api."
10. Patrol awal hari.
Apa norma patrol alias pengumuman sahur saat bulan Ramadan?
Jawaban: Sunah selama tidak mengganggu.
Dalam Kitab Al-Fiqhi Ala Al-Madzhahib Al-Arbaah karya Syekh Abdu Al-Rahman Al-Jaziry dijelaskan, "Sunah mengingatkan orang untuk beragama dengan syarat tidak menimbulkan akibat buruk. Paling baik tidak melakukan perihal tersebut (istigasah dan membaca tasbih sebelum subuh), selain bermaksud membangunkan orang-orang pada bulan Ramadan, lantaran ada kemanfaatan di dalamnya."
Itulah 10 pertanyaan nan banyak disampaikan masyarakat. Semoga terjawab dan bermanfaat. (I-2)